[FF/S/3/NC-17] Don’t Cry My Love

TITLE : DON’T CRY MY LOVE

AUTHOR : Areta Annora a.k.a “REANN”

GENRE : Romance

LENGTH : Part 3 [3123 words]

RATE : STRAIGHT/NC

CAST :

– Song Hyena/Kim Haejin a.k.a YOU-Readers

– Lee Donghae

– Park Yeon-ah

– Kim Jonghyun

– Lee Hyukjae

DISCLAIMER : I ONLY HAVE THE PLOT STORY, Steal it? You die… xDD

================================================

“Maaf katamu? Kau pikir begitu mudahnya aku akan memaafkanmu? Apa kau sadar apa yang telah kau lakukan/” Hyena meninggikan nada suaranya.

“Haejin-ah, apa yang terjadi padamu?” desis Donghae tak percaya.

“Tak perlu kukatakan padamu, kau pun sudah mengerti Lee Donghae! Sampai kapan akan kau sembunyikan lelucon kebohonganmu itu? Akankah selamanya cinta kita atas dasar kebohongan belaka?”

“Kebohongan? Cinta kita?” Tanya Donghae tak mengerti.

“Iya. Aku mencintaimu, DONGHAE!! Kini aku menyesal karena telah mencintai pria sepertimu! Sungguh.. aku sama sekali tak menyangka kau akan melakukan suatu hal yang sangat fatal. Kau sudah bertunangan Donghae. Apa jadinya jika tunganganmu mengetahui bahwa kau tengah berhubungan dengan seorang gadis yang tak lain adalah PEGAWAI PUB MILIKMU!!!!” Hyena menatap Donghae sengit. Aliran darahnya berdesir cepat hingga ke otak merangsang amarah yang teramat sangat.

“Siapa yang memberitahumu?”

“Itu tidak penting. Aku..aku tak sanggup lagi. Aku mulai bisa menerima kehadiranmu dalam hidupku. Tapi mengapa Donghae? Mengapa? Kau seolah memberikan melati di hadapanku. Bersamaan pula kau genggam sebuah belati dibelakangmu untuk melukaiku. CUKUP! Kebohongan ini cukup sampai di sini. Aku tidak ingin terluka lebih dalam…,” mata Hyena mendadak berubah sayu. Air mata menggenang di pelupuk matanya. Sementara Donghae tak mengerti apa yang harus dilakukannya. Ia berdiri dalam ketertegunan yang amat sangat. Ia tidak pernah menyangka jika semuanya akan berjalan seperti ini.

“Haejin-ah.. Aku hanya…,”

“HANYA APA? Hanya ingin mempermainkanku? Atau mengacaukan hidupku yang sudah kacau? Kau.. ternyata tidak lebih baik dari Lee Hyukjae. Aku kecewa.. sangat kecewa..” ucap Hyena parau. Ia menyeka air mata yang bergulir di pipinya.

“Lupakan! Anggap di antara kita tak pernah ada hebungan apapun. Anggap juga hal ini tak pernah terjadi. Anggap kita sedang berada dalam dunia mimpi. Dan keesokan harinya, tatkala kita terbangun – segala sesuatunya akan berjalan sebagaimana mestinya.Sebagaimana saat aku belum mengenalmu. Juga saat kau belum datang dalam kehidupanku. Aku akan mengundurkan diri dari pub ini. Jangan pernah temui aku lagi jika kau tidak ingin mengalami mimpi yang lebih buruk – yang akan menghempaskanmu ke dalam jurang kesengsaraan persis yang kuaalami saat ini,” ujar Hyena seraya berlalu meninggalkan Donghae yang masih berdiri dalam ketertegunannnya. Donghae shock. Terlalu shock bahkan.

“Hyena… Song Hyena…,” Donghae menggenggam erat tangan Hyena seolah tak ingin membiarkannya pergi.

“Lepaskan aku!” Hyena menarik tangannya.

“Tidak. Tak akan pernah. Bagaimana bisa aku melepaskan orang yang kucintai sedang dia juga mencintaiku? Hyena, aku mohon… Anggap semua ini tak pernah terjadi dan mari kita mulai kisah ini dari awal..,”

“Bodoh!!! Lalu bagaimana dengan tunanganmu , Lee Haerin? Sudahlah Donghae, semuanya sudah berakhir. Aku tak mungkin bersamamu lagi. Apa kata orang nanti jika seorang pemilik Club “maSS” putera satu-satunya dari pemilik maSS group menjalin hubungan dengan seorang bartender? Bukankah itu sebuah aib, Lee Donghae? Selamanya kita tak akan pernah bersama. Kau harus menerimanya. Takdir telah mempertemukan kita, tapi tidak untuk menyatukan kita. Sudah, pulanglah. Hubungi tunanganmu, pastikan dia baik-baik saja. Pastikan juga dia tidak mengetahui hal ini,”

Hyena kembali menarik tangannya kasar dari genggaman Donghae. Ia berlalu begitu cepat, berlari tepatnya. Berlari menembus tirai kegelapan. Kesunyian malam. Menghalau angin yang berhembus berlawanan dengan langkah kakinya, menghempaskan rasa sakit hatinya. Agar ia berlalu bersama angin malam. Ia hiraukan teriakan Donghae yang tengah memanggil namanya. Untuk saat ini saja… ia ingin menjadi tuli, buta, dan mati rasa. Ia tidak ingin melihat kenyataan yang sebenarnya, juga tak ingin mendengar bisikan hati yang menyuarakan dirinya untuk bisa menerima kenyataan pahit ini.

Sementara Donghae terus berteriak memanggil Hyena, mengejar sosoknya. Bagaimanapun juga ia ingin menjelaskan sesuatu yang memang harus dijelaskan. Ia tidak ingin kehilangan cinta Hyena karena kesalahan yang menurutnya tidak sebanding jika harus kehilangan cintanya. Untuk saat ini… Ia ingin lari dari kenyataan bahwa dirinya telah bertunangan. Toh, Donghae tidak mencintai tunangannya. Kepentingan bisnis orang tuanya memang telah memaksanya menuju suatu ikatan hubungan yang tidak dikehendakinya. Terlalu egois, hingga Donghae harus mengorbankan perasaan cinta terhadap gadis yang tidak disangkanya juga merasakan rasa yang sama dengannya. Tidak. Donghae, tidak bisa hanya berpangku pasrah hingga hari pernikahannya tiba. Ia harus menghentikan semuanya sebelum terlambat. Perkara cinta tak bisa dipaksa. Takdir telah mempertemukan Donghae dengan belahan jiwanya. Tak akan ia ingkari takdirnya dengan begitu saja melepas belahan jiwa yang senantiasa ia cari. Sekeras apapun badai berusaha menghantam perahu cintanya, ia akan terus berjuang. Hingga perahu cintanya kan berlabuh di tempat tujuan. Tempat di mana ia dan belahan jiwanya kan terikat dalam suatu ikatan yang di namakan cinta. Tempat yang damai… tenang… tak kan ada lagi ombak, badai, atau rintangan apapun yang akan menghantamnya.

Hyena membanting keras pintu masuk rumahnya dan duduk bersandar padanya. Kekalutan menyelimuti pikirannya. Susah payah ia mencoba tidak memikirkannya. Tidak. Tidak bisa. Semua berkelebat dalam otaknya, berputar, dan menghantam sarafnya.

Kembali terngiang jelas perkataan Eunhyuk.

“Donghae sengaja menerimamu di pub ini, karena dialah pemiliknya. Namun tidakkah kau sadari bahaya yang sedang mengancam dirinya juga dirimu? Ia sudah bertunangan, dan dalam waktu yang bersamaan kau – seorang pegawai pub berhubungan dengan pemiliknya. Apa kau bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika hal ini sampai terdengar oleh orang tua Donghae? Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh mereka terhadapmu? Jauhilah Donghae, Haejin-ah… Semua ini untuk kebaikanmu. Aku berkata demikian karena aku peduli padamu, tidak ada niat bagiku mempengaruhimu atau mengacaukan hubungan kalian. Aku yakin kau pasti belum mengetahui hal ini.…”

“Eunhyuk benar,” gumam Hyena.

“Aku akan menjauhinya, pasti. Bahkan aku akan menghapus sosoknya dari hidupku. Tak peduli hal baik apa yang telah ia lakukan untukku, namun dia telah menghancurkan permulaan hidupku. Karenanya, aku harus memulai semuanya kembali… dari awal,”

Hyena bangkit dan berjalan gontai menuju kamarnya, namun niatnya tertunda saat terdengar seorang memanggil namanya disertai ketukan pintu berkali-kali. Kembali ia melanjutkan langkahnya yang tertunda, tak memperdulikan sosok dibalik pintu yang tengah memanggilnya – berkali-kali.

“Mianhaeyo, Donghae-ssi…” ujar Hyena sebelum membenamkan mata sepenuhnya di balik kelopak matanya.

********************************************************************

Hyena terjaga saat seberkas cahaya masuk melalui celah kecil kamar tepat mengenai matanya. Ia melirik jam dinding sekilas, dan beranjak saat didapatinya bahwa waktu telah berlalu selama 4 jam semenjak ia teralihkan ke alam bawah sadar. Sudah jam 7 sekarang. Ia harus kembali mencari lowongan pekerjaan di beberapa surat kabar yang dibelinya 2 hari lalu. Namun tiba-tiba terlintas di benaknya untuk sekedar berjalan-jalan, menikmati hangatnya sinar mentari di pagi hari. Kehangatan yang tak pernah ia dapatkan lagi selama 4 pekan. Berharap, nantinya akan Hyena peroleh pekerjaan yang menyita waktunya di siang hari.

Hyena melangkah keluar. Betapa terkejutnya saat didapatinya tubuh yang tergolek tak berdaya di serambi depan rumahnya. Sosok yang begitu dikenalnya.

“Astaga. Donghae-ssi,” desis Hyena seraya berjongkok mendekati nya. Ia nampak kedinginan. Hyena memegang dahi Donghae dan tersentak saat panas menjalar melalui telapak tangannya.

Ia segera memapah Donghae masuk menuju kamarnya.

“Donghae-ssi, apa yang kau lakukan? Badanmu panas begini… Aish.. Kau pasti demam!” panik Hyena. Ia bergegas mengambil air hangat dan sehelai sapu tangan untuk mengompresnya.

“Jangan pernah lakukan hal bodoh seperti ini lagi. Kau menunggu di luar semalaman, kau ini dungu atau apa sih?” ujar Hyena kesal. Donghae hanya tersenyum ditengah ringkihan sakitnya. Ia merasa senang kini, karena usaha untuk bertemu dengan Hyena tidak sia-sia. Meski harus menunggu semalaman – hingga demam menguasai tubuhnya, tak mengapa. Toh semuanya telah dibayar impas kini. Ia masih bisa menatap Hyena, itu berarti dia masih berkesempatan untuk berbincang dengannya.

“Donghae-ssi, kau tunggu di sini dulu. Akan kucarikan obat penurun demam untukmu..”

Hyena bergegas keluar dan mencari apotik terdekat di sekitar rumahnya.

********************************************************************

“Hmm, dia mengkhawatirkanku..” batin Donghae disertai seringaian lebar di wajahnya. Ia dalam posisi duduk kini, bersandar pada tembok kamar Hyena.

Kembali ia merebahkan tubuhnya di ranjang saat terdengar gesekan pintu dengan lantai.

“Cepat sekali kembalinya..” gumam Donghae seraya memejamkan matanya.

“Donghae-ssi, bangunlah. Kau harus minum obat dahulu.” Hyena menggoyang-goyangkan bahu Donghae pelan.

“Jangan pergi..” tiba-tiba Donghae mencengkeram pergelangan tangan Hyena, masih dengan kelopak matanya yang tertutup rapat.

“Aku mohon jangan pergi Hyena,” sambungnya. Kali ini dengan intonasi memelas dan suaranya yang hampir terdengar seperti gumaman.

Hyena hanya memandang heran Donghae. Kemudian ia amati setiap jengkal wajah di hadapannya yang nampak pucat. Ia bisa mendengar sesuatu. Seperti… Well, degupan jantungnya yang kian terdengar lebih cepat, membuat telinganya mampu menangkap suara dari setiap degupannya.

Juga tiba-tiba sesuatu yang hangat menjalar dibalik kulit tubuhnya. Semakin hangat, hingga ia rasakan wajahnya memanas kini. Mengapa? Mengapa bisa begini jadinya? Hyena bertanya pada dirinya sendiri.

“Mengapa kau diam saja? Ayo minumkan obat itu padaku,” protes Donghae yang tidak disadari oleh Hyena sudah membuka mata.

“Kau? Sudah sadar sepenuhnya? Syukurlah, apa kau baik-baik saja?” cemas Hyena. Donghae tidak menjawab, melainkan hanya menyunggingkan senyum – menikmati raut kecemasan di wajah Hyena. Kemudian ia memegang tangan Hyena dan meletakkan di dahinya.

“Demamku belum turun bukan?”

“Aku tidak akan baik-baik saja jika kau menjauhiku, Hyena. Hanya kau… hanya kau yang bisa membuatku nyaman dan tenang seperti ini. Bagaimana mungkin aku akan baik-baik saja tanpa kau di sisiku? Tetaplah di sampingku Hyena… tetaplah disampingku! Pertunangan tiadalah ada artinya bagiku. Aku akan membatalkan pernikahanku, tidak peduli bagaimana reaksi kedua orang tuaku nanti,” ujar Donghae.

Hyena membuang pandangan saat Donghae berusaha menatap matanya. Ia takut. Di hadapan Donghae, Hyena begitu lemah seperti seorang budak yang menuruti perintah majikannya. Segala ucapan pria itu bagai sabda yang akan dituruti Hyena begitu saja.

Hyena menatap hampa langit-langit kamarnya. Merenung. Hasrat sebenarnya, ia begitu ingin meneruskan hubungannya dengan Donghae. Namun dilain sisi, Hyena takut akan sesuatu yang buruk menimpa Donghae – menenggelamkannya ke dalam jurang kepedihan di mana sakit dan luka menanti pria itu di sana. Bukankah cinta tidak harus saling memiliki? Namun haruskah Hyena melepas cintanya, sedang ia tahu dengan begitu keduanya akan merasakan apa yang dinamakan terluka hingga hancur berkeping hatinya. Tak akan ada obat ataupun penawar yang akan menyembuh luka itu. Akankah ia sanggup menjalaninya jikalau benar akan seperti ini jadinya? Entahlah…

Tak terasa sebutir air mata bergulir membahasi pipinya.

“Hyena? Kau… Apa ucapanku membuatmu terluka?” Donghae beranjak dari posisi tidurnya.

“Donghae-ssi… Ada satu hal yang membuatku bingung. Mengapa tidak dari awal kau katakan bahwa kau telah bertunangan? Lalu mengapa kau sembunyikan kebenaran? Mengapa tidak kau katakan saja bahwa kau adalah pemilik pub itu? Kau tau… Hal yang baru kuketahui ini amat mengejutkanku. Membuatku berada di ambang, antara mimpi dan kenyataan,”

“Maaf. Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak pernah menduga semua akan berjalan seperti ini. Kau mencintaiku, pun hal tsb begitu mengejutkanku. Aku berjanji, tak akan kusembunyikan lagi sesuatu tentangku. Ijinkan aku untuk senantiasa menjadi sandaran hatimu saat duka maupun suka. Aku mohon, berikan aku kesempatan…”

“Bagaimana dengan orang tuamu? Kau pikir mereka akan menyetujui hubungan kita? Kau keluarga terpandang Lee Donghae…” ucap Hyena lirih.

“Mereka pasti akan mengerti suatu saat. Mereka pernah merasakan apa itu ‘jatuh cinta’. Hanya saja, hasrat duniawi memonopoli hati mereka. Maka dari kita itu harus membuka mata hati mereka. Aku yakin Hyena… kita pasti bisa,” Donghae berusaha meyakinkan Hyena. Ia menatap Hyena dalam dan menggenggam kedua tangannya.

“Kembalilah ke pub, kau mau kan?” tanya Donghae. Hyena tidak menjawabnya melainkan dengan sebuah anggukan.

“Jangan pernah menangis lagi…. Semuanya akan baik-baik saja..”

“Ne.. Setidaknya untuk saat ini. Maka dari itu aku ingin kau menjaga jarak denganku, Donghae. Aku akan kembali ke pub, tapi aku tidak ingin kau menjemputku lagi…” ujar Hyena.

“Jangan khawatir.. Aku bisa menjaga diriku sendiri,” sambungnya saat dilihatnya raut kecemasan membayang di wajah Donghae.

“Baiklah… Dan ini, untukku kan?” Donghae merebut tas plastik berisi obat penurun demam dari tangan Hyena.

“Kau memang calon istri yang baik,” ia mengerling nakal ke arah Hyena.

“Kau? Dasar.. Sudahlah pergi sana. Kau mengganggu waktuku saja,” usir Hyena.

********************************************************************

Hyena kembali bekerja sebagai seorang bartender. Pun dengan hubungan asmaranya dengan Donghae yang masih berjalan. Meski kebersamaan mereka tak lagi seperti dulu. Donghae hanya bisa menatap Hyena dari kejauhan, mengikuti setiap langkahnya di malam hari tanpa sepengetahuan Hyena.

Para pegawai pub mengira mereka sudah putus hubungan. Hanya Yeon-ah dan Jonghyun saja yang mengetahui bagaimana kenyataan sebenarnya.

Begitulah sekiranya selama 10 hari hubungan mereka terus berlangsung. Dan apakah masih berlaku pepatah sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya terjatuh juga? Atau, sepandai-pandainya orang membungkus daging busuk akhirnya bau busuknya kan tercium juga?

Ya tentu, masih berlaku. Karena pada akhirnya Orang tua Donghae memergoki ketika Donghae bermaksud mendatangi Hyena. Oleh karena itu mereka mempercepat akad pernikahan Donghae dengan wanita yang menjadi pilihan kedua orangtuanya. Betapa malangnya dua insan yang tengah merajut cinta. Betapa malangnya cinta yang harus tertindas oleh kekuasaan. Apa daya, Hyena tak mampu berbuat banyak selain berusaha menerima kenyataan secara perlahan. Ia sudah menduga sebelumnya bahwa ada kemungkinan akan seperti ini jadinya.

3 hari lagi, waktu yang mereka berdua punya untuk saling memiliki. Sebelum akhirnya status Donghae mematahkan hubungan mereka. Lantas apa yang sanggup dilakukan Donghae? Apa yang direncanakannya? Akankah ia berdiam diri begitu saja?

****************************************************************

Di dalam Pub..

“Haejin-ah, kau baik saja-saja kan?” cemas Yeon-ah saat dilihatnya rekannya yang nampak tak bersemangat.

“Haejin-ah!” ulangnya.

“Eh? Kau memanggilku?” tanya Hyena polos, tersadar dari lamunannya.

“Haejin-ah, jangan kau…”

“Ehmm…” sebuah deheman yang cukup keras, membuat ucapan Yeon-ah terhenti.

Mereka berdua mengalihkan perhatian, dan sontak keduanya terkejut melihat wajah yang nampak angkuh tengah duduk di hadapan mereka.

“Nyonya Lee?” gumam Hyena tak percaya.

“Hmm, ternyata kau masih mengingatku. Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah mendengar kabar pernikahan Donghae?” tanya Nyonya Lee, dengan senyum angkuh layaknya majikan berbicara terhadap budaknya.

Hyena menatapnya tajam, tak ingin martabatnya diinjak-injak.

“Ohh ya, aku sudah mendengarnya. Kau tak perlu khawatir mengenai diriku Nyonya. Karena aku.. hanya bermain-main dengan Donghae,” ujar Hyena membuatnya terkena tatapan sengit dari Nyonya Lee. Namun Hyena sadar, apa yang terucap dari bibirnya bukanlah apa yang sebenarnya ingin diucapkannya. Juga bukan kata hatinya yang memerintah mulut untuk berkata demikian.

“Ohh.. Syukurlah kalau begitu. Dan aku semakin senang, Donghae tidak lagi berhubungan dengan wanita bejat sepertimu. Aku juga yakin, aku tidak salah memilih wanita yang akan menjadi pendamping Donghae. Yang akan menjadi menantuku. Dia bukanlah gadis sepertimu,” timpal Nyonya Lee. Hyena mengabaikan kata demi kata yang terucap oleh wanita paruh baya itu. Dengan kembali berpura-pura menuangkan sebotol alkohol kedalam beberapa gelas.

“Maaf Nyonya, kami sedang sibuk saat ini. Mungkin anda bisa berbicara dengan Haejin saat pub sudah tutup?” sela Yeon-ah ditengah ketegangan yang menyelimuti mereka.

“Tidak. Tidak penting, sebenarnya aku kemari hanya untuk memberikan ini pada Haejin..” ujar Nyonya Lee seraya mengeluarkan sebuah amplop besar berwarna merah dari dalam tasnya. Kemudian menyodorkannya pada Hyena. Suratkah di dalamnya?

Hyena melirik sekilas. Bukan, ternyata bukan surat. Tertera di luar amplop tsb, ukiran nama Lee Donghae & Lee Haerin.

“Kuharap kau akan datang besok. Setidaknya sebagai mantan kekasih gelap Donghae,” ujar Nyonya Lee seraya berlalu meninggalkan Hyena dan Yeon-ah yang masih terpaku pada amplop berwarna merah.

Hyena berdecak sebal saat ia mulai membaca surat undangan. Resepsi pernikahan diadakan besok? 11 Februari 2011, 20.00 PM? Tidakkah ini terlalu cepat? Kabar yang semula ia dengar 3 hari lagi kini menjadi besok? Oh God!

Hyena meremas-remas undangan tersebut dan melemparnya ke dalam tempat sampah.

Sedangkan Yeon-ah hanya diam membisu tanpa tahu apa yang harus dikatakannya agar rekannya sedikit merasa terhibur mungkin. Rasanya ingin sekali Yeon-ah menghubungi Donghae untuk datang kemari, menemani Hyena untuk kali terakhirnya. Tidak. Itu tidak mungkin. Sebelumnya pun Hyena sudah mencoba menghubunginya, tapi ponselnya tidak aktif.

**********************************************************************

– 03.00 AM –

“Kau yakin, besok akan datang ke acara pernikahan Donghae?” tanya Yeon-ah nampak serius. Hyena tak menjawab. Yeon-ah merasa menyesal telah bertanya demikian. Ia menundukkan kepalanya dalam, seperti larut dalam duka yang sedang Hyena alami.

“Entahlah… Apa kau mau menemaniku?” tanya Hyena penuh harap.

“What??!” kaget Yeon-ah.

“Oh oke, oke. Kalau begitu, besok aku akan menemanimu. Tapi… Apa kau yakin, kau akan baik-baik saja?” wajah Yeon-ah kembali menampakkan kekhawatiran. Hyena mengangguk lemah. Kemudian ia berjalan keluar konter bar.

“Gomawo. Sampai jumpa besok,” ujar Hyena seraya berlalu.

********************************************************************

Hyena melangkah keluar pub dengan perasaannya yang kacau. Terlalu rumit untuk dirasakan. Ia tidak menginginkan hari esok. Tunggu, namun bukankah kini waktu telah menunjukkan 03.00 AM 11 Februari? Ohh Tuhan, sebegitu cepatkah waktu bergulir?

“Hyena…” suara yang amat dikenal Hyena menghentikan langkahnya. Hyena segera menoleh. Ia terkejut.

“Donghae??” gumam Hyena tak percaya saat melihat sebotol alkohol dalam genggamannya.

“Astaga! Bagaimana bisa kau mabuk di tengah jalan seperti ini? Bagaimana jika kau tiba-tiba pingsan?” Hyena segera meraih tangan Donghae dan membantunya berjalan agar tidak sempoyongan.

“Hyena. De..dengarkan aku. Kita harus pergi dari sini. Dari neraka ini. Kita harus pergi sejauh mungkin, menuju tempat dimana surga menanti kita di sana,” ucap Donghae. Seringain lebar menghiasi wajah tampannya.

“Kau ini bicara apa?” tanya Hyena lirih.

“Sudahlah, kau sedang mabuk. Tak boleh banyak bicara..,” sambungnya. Hyena menganggap ucapan Donghae tadi hanyalah efek dari alkohol yang diteguknya. Tidak. Itu salah. Faktanya, seseorang yang dalam keadaan mabuk itu senantiasa berkata jujur. Tak peduli, ucapan yang keluar darinya terdengar konyol.

“Jangan… Jangan bawa aku ke appartment. Mereka bisa dengan mudah menemukanku,” berontak Donghae ketika Hyena hendak memapahnya memasuki appartment. Hyena tersentak mendengarnya.

“Apa itu berarti kau kabur dari rumah? Donghae-ssi, kau tidak boleh seperti ini,”

“Aku tidak akan berbuat seperti ini jika mereka tidak memaksaku menikahi gadis yang tidak kucintai!” tukas Donghae. Hyena diam membisu. Ia mencoba kembali mencairkan suasana dengan kembali berkata, “Lalu aku harus membawamu ke mana?” tanya Hyena.

“Untuk saat ini, bawa aku ke Forest Hotel. Tidak jauh dari sini Aku sudah menyewa kamar tadi sebelum menemuimu,” ucap Donghae. Merekapun segera pergi menuju hotel yang ditunjuk Donghae.

“Apa ibuku menemuimu di pub tadi? Apa yang dikatakannya?” tanya Donghae di tengah perjalanan mereka.

“Apapun yang dikatakannya, aku harap kau tak memperdulikannya.” ucapnya lagi. Kemudian diam menyelimuti keduanya hingga mereka sampai di tempat tujuan.

*******************************************************************

Hyena memapah Donghae memasuki Forest Hotel, dan segera menaiki tangga menuju kamar yang telah Donghae sewa. Donghae dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar kini. Hyena yakin, Donghae akan kesusahan saat berjalan jika tidak dibantunya. Itu karena pengaruh alkohol yang ia teguk terlalu banyak.

“Donghae-ssi, istirahatlah. Masih jam 2, selamat tidur. Sampai jumpa nanti malam di acara pernikahanmu,” ujar Hyena saat telah berhasil memapah Donghae menuju kamar. Ia menatap Donghae sejenak – dalam, dan karena itu ia menyadari begitu berartinya Donghae dalam hidup Hyena. Ia tak mengerti apakah sanggup melewati hari-hari setelah malam nanti sebagaimana biasanya. Semoga. Semoga ada keajaiban hingga Hyena tak perlu menitikkan air mata ketika harus merelakan separuh jiwanya pergi. Dan tak akan pernah kembali padanya.

Hyena melihat sekeliling sofa yang berada di sudut kamar yang dipenuhi oleh botol-botol minuman keras.

Donghae mencengkeram erat tangan Hyena saat gadis itu hendak melangkah pergi.

Donghae menghempaskan tubuh gadis mungil itu, hingga ia terjerembab di ranjang. Secepat kilat Donghae segera mengunci kamar hotel, dan mematikan lampu kamarnya. Hingga hanya remang cahaya yang berasal dari pantulan sang rembulan yang menelusup masuk melalui celah kecil jendela. Hyena tak dapat melihat dengan jelas karena memang penglihatannya tidak berfungsi dengan baik dalam suasana seperti ini. Ia hanya bisa terduduk di tepi ranjang seraya memanggil-manggil nama Donghae lirih. Ketakutan benar-benar menyelubungi dirinya.

Seringain lebar tercipta saat Donghae mendapati wajah Hyena berwarna keperakan itu. Oh, betapa anggunnya. Dengan cepat Donghae melepas baju dan kaos yang membalut tubuhnya dan melemparnya asal hingga nampaklah dadanya yang bidang dan lekukan di perutnya yang seksi.

—————————————————TBC——————————————————

A.N : Woii… yang baca… siapapun itu… di mohon komentarnya. Last part udah dipastiin NO CHILD 21 juga last part !!!! Maaf banget. Tadinya mau kugabunng ama part ini, berhubung nanti aku bingung kasih PWnya coz gag ada pemberitahuan sebelumnya. Yang mau PW koment dulu di part ini!!!Yang gag comment, gag bakal dapet PW. Semakin banyak comment, semakin cepat kupost last chapternya. Silahkan catat nomor ini : 082133967352 kemudian konfirmasi id komentar kalian siapa baru kukasih PWnya. Yang gag suka adegan S** bisa diskip, coz kubedain dengan dikasih font warna biru. Sekian.

©2011 Reann’s Story

Please comment.. ^^ If you have trouble just comment at my other account Facebook or Twitter

 

About kkangrii

| Moslem |

Posted on 2 February 2011, in Riyantika Sussi, Super Fanfiction and tagged , , . Bookmark the permalink. 103 Comments.

  1. Hoaaaaa~ seru thor~~~ ^o^
    kasian Hyena’a~~
    ih emak’a Donghae pengen gw geplak rasa’a -____-”
    ahh~ penasaran selanjut’a *bilang aja penasaran yadong’a/plakplak* :3 Salam kenal ya thor. Aku readers baru disini ^^
    Thor, aku mau PW’a dong.. penasaran nih part selanjut’a ^^ Tolong kirimin PW’a ke email aku ya thor aisyifa_citra@yahoo.com Gomawo~ ^^

  2. Hoaaaaa~ seru thor~~~ ^o^
    kasian Hyena’a~~
    ih emak’a Donghae pengen gw geplak rasa’a -____-”
    ahh~ penasaran selanjut’a *bilang aja penasaran yadong’a/plakplak* :3 Salam kenal ya thor. Aku readers baru disini ^^
    Thor, aku mau PW’a dong~ penasaran nih part selanjut’a ^^ Tolong kirimin PW’a ke email aku ya thor aisyifa_citra@yahoo.com Gomawo~ ^^

  3. keren ff’a daebak^^!!
    aku mau kelanjutannya^^ kirim ke email aku ya rhulamiura@rocketmail.com gomawo^^

  4. wawawawa .. nc 21 nich .. hha ..
    donghae udah diselimuti otak yading ..
    udah d racuni ma hyuk rupanya .. hhaa ..

  5. maibhie_prince

    wah..
    hae oppa kq jd ska mabuk ce…
    tp daebak chingu…!!!
    lanjut….^^

  6. wah donghae nekat nih kyk y. . . .
    Mudah2han nanti mrk d restuin. . .

  7. Waaah, Hyena sama Donghae jgn pisaaah. Ayo thor sadarin ortunya Donghae. Semoga happy ending yaaa. Nice story nih 😀

  8. wow seru,,,seru,,,seru,,, !!!
    Admin blog ini boleh minta alamat fbnya gk?? Ehheheh
    Next part udh NC 21 gimana cranya dpt PW yack.. *bingung

  9. waaaah donghae kayaknya udah penuh yadong bgt nih. aku udah save nomornya yaaa. ditunggu last partnya

  10. wkwkwk…. oppa ku nekat nih, main sradak sruduk ajah…hahaha…. sepertinya akan berakhir bahagia. tuh emak2 perlu di jitak deh… suuuueeeebel minta ampiun deh….

  11. svezza annashya

    annyeong…. bru kli ni aku liat ff yang critanya spti ni… keren sangat. boleh minta pw nya g bwy next part? aku juga mau tau kelanjutannya ni… klo boleh kirim aja ke rheezhyo_cassiopeia@yahoo.co.id klo g boleh ju tak apa2. gomawo…

  12. Annyeong~ saya nemu ff NC nanggung yang nyasar /plak
    Thor.. Thor.. Jonthor.. Ehh Author..
    Ceritanya keren!! Minta Part 4-nya *malak* /digorok
    Kalau ada PW.. DM ke @mikan_choi718
    Sankyuu~

  13. thoor .. MintAa PW naa dunks ..???
    maw baca klanjutaan hubungaan mrekaa niih .?

  14. anneyong , reader baru .
    dasar emak” pikasebeleun !
    mau tau kelanjutannya -___-
    ayoolah author minta pass nya .
    gmn caranya ?

  15. naeysaranghae

    wow, gmana nie kelanjutan ny????
    jadi nikah g y hae ny???
    d tunggu kelanjutan ny sekalian minta PW ny Y!!!!

  16. bener2 rame ceritany… pingin th gmn kelanjutanny? minta pw ny donk, author….

  17. Duch..otak dah mulai yadong neh *plakk* penasaran neh ma lanjutanya..mau dunk PWnya…cepetcepetcepet*maksa*

  18. kyyaaa

    bgus bged crita na
    penasaran ma lanjutan na,,

    minta pw na dund *,*

  19. annyeong,,
    duh kasian mereka !!! gimana nih jadi nikah ga hae ny,,
    kaya ny ga y<< penasaran nie ma lanjutan ny<<<<

    author minta PW ny y,, kirimin ke email aq : naeykirei@Gmail.com ,, d tunggu y!!!
    gomawo!!

  20. missnandaa 최민호

    Aigo~ malangnya haejin mw dtgl kawin #halah
    haeppa mau ngapaiin itu pake adegan lepas baju ._____.v
    #dbakar
    author FFny daebak suka bgt x)

  21. seru..seru..

  22. Minta pwnya admin. Aku penasaran sama lanjutnnya, nanti klo adegan s** yg ga suka aku skipp deh *janji

  23. Nanggung banget.
    penasaran ama lanjutanny . Nanti hae nikahny ama siapa dong ?

  24. DonghaeCouple...^^

    waaah…daebak!!
    hiks :”) ceritanya nyentuh bgt,gimana yah ngomong.a poko’nya feel.a dpet bgt deh
    mian thor bru koment skrg 😀

  25. ryeonkeydictator

    Eomma nya, donghae gitu amat. Amat aja gak gitu *peaacee
    Kasian haejinny, udah mndrita dr awal ampe part 3, msi aja mndrita.
    Author, jgan buat sad ending ya..! 🙂

  26. Daebak.
    Ak minta pw ny dong.

  27. Farish itu gua

    Woow. NC?
    Untung udh ckup umur.
    Ak minta pw nya thor.
    Please

  28. aku mau . A.a bgus crta a.krm ke email q .please.

  29. Issh…donghae mau ngapain hyena tuh…
    FFnya bgus…
    Oh y ak mau mnta pwnya y…

  30. Elsa Septiyanthi Theresia

    Nangggung banget bacanya .
    waaah keren nih torr .
    aku mau dong PWnya .
    kirimin yah ke elsa_uchulld@yahoo.co.id
    gomawo semeblumnya

  31. ya ampyun kasian bnget nich si hienna udah dihina ama clon mertua disekap pula ama sidonghae,pnasaran bnget ama lanjutannya ,minta pwnya dong

  32. huh! huh! baca ngos ngosan
    aduh ff nya makin seru abis chingu! next chapter read 🙂

  33. Yunjaechunjunmin

    Daebak…
    Crt’a sgt menarik.
    Aq mkin pnsran ma klnjtan ksh donghae ma hyena..
    Mrk bkal d s7in atw tdk ma ortu donghae..

    Lnjt===>

  34. annyeong,
    cerita bagus thor, seru bikin penasaran

  35. daebak!!! donghae oppa udah mulai YADONG

  36. great ff thor ! penasaran banget sama next chap-nya ! oh ya,boleh minta passwordnya gak ? kalau boleh kirim ke email-ku ya ? stephanie_horan17@yahoo.ca
    thanks before ^^
    oh ya,aku new reader di sini author ! salam kenal ya ^^

  37. bagus bagus bagus!! ceritanya bikin pengen baca terus sampe abis.. penasaaarn.

  38. Seruuu thor,, whoaa,, aku mau PW.nya ya thor,,

  39. donghae y kau mw apakan hyena.???
    ngambil kesempatan dlm kesempitan nich..hee
    hyena hrs sabar, klo ntr dpt ibu mertua ky ny lee gtu..

  40. aigoo,,
    donghae oppa trnyta cnta lma hyena
    🙂

  41. OMG..! Sekali baca langsung 3 part o.O. Thor, ini seru banget jalan ceritanya. Alurnya gak terlalu cepet dan jelas ceritanya. T.O.P.B.G.T deh!>< Good job thor!

  42. Donghae jgn nikah pliss.. 😦
    Thor tlg ksh aku pw nya ya. Thx

  43. Donghae jgn nikah pliss.. 😦
    Thor tlg ksh aku pw nya ya. Thx shinjiki92@tri.blackberry.com

Leave a reply to Shin Ji Ki Cancel reply