[FF/S/3/PG-17] “SCANDAL”

Title : SCANDAL

Author : Mithaa Charinyoung a.k.a Min Soo Jin @ S3FFI

Genre : Romance

Length : Series (3rd chapter)

Main Cast :

Choi Min Ho (SHINee)

Hwang Min Hee (or YOU-readers)

Supported Cast :

All SHINee member, Hwang Bo Ra, and other ^^

 

=========================================

 


Min Hee menghela nafas panjang. Ia meregangkan tubuhnya dan menghirup udara pagi sebanyak-banyaknya. Tiba-tiba ia kembali teringat dengan kejadian semalam.

“Ahhh tidak tidak tidak! Ada denganmu Hwang Min Hee?”, tanyanya pada dirinya sendiri. Ia bahkan memukul-mukul pipinya untuk menyadarkannya.

“Dia artis. Dan kau hanya menjadi pasangannya di sebuah reality show. Selepas itu, selesai. Kalian hanya teman lama yang bahkan mungkin suatu saat ia tidak akan mengingatmu lagi”

“Tapi kenapa aku terus memikirkannya. Jantungku bahkan berdegup kencang jika melihatnya. Padahal kami baru bertemu kembali”

“Huaaaa ada apa dengankuuuuuu….. Kenapa aku terus membayangkan wajahnya yang menyebalkan itu. Cihhh”, Min Hee terus saja bertengkar dengan pikirannya sendiri ketika adiknya masuk dan menghampirinya.

“Eonni, kurasa kau harus melihat acara TV sekarang”

***

“Choi Min Ho SHINee, ditengah-tengah syuting sebuah reality show MNET Scandal, ia ternyata sedang menjalani sebuah hubungan ‘spesial’ dengan artis pendatang baru yang juga seagensi dengannya. Berdasarkan sumber yang kami terima, Min Ho dan gadis itu terlihat berjalan bersama dan saling merangkul mesra di salah satu pusat perbelanjaan malam tadi. Berikut fotonya”

Acara itu kemudian menampilkan foto-foto seorang gadis dan seorang pria yang diambil dari jarak yang cukup jauh. Pria itu mengenakan topi sedangkan gadisnya memakai tudung hoodie yang dikenakannya. Tidak begitu jelas memang, tapi Min Hee yakin bahwa itu benar Min Ho.

Min Hee mematung depan televisi yang masih menyiarkan berita tersebut. ‘Apa itu benar, Choi Min Ho? Kenapa sepertinya hatiku terasa sedikit perih? Apa aku cemburu? Ohh jangan sampai Min Hee. Kau bukan siapa-siapa Min Ho’, batin Min Hee.

“Eonni, gwenchanayo?”, sahut suara Bo Ra, adiknya.

“Ne, aku tidak apa-apa sayang. Aku ke kamar dulu ya”

***

Ddrrttttt…

Ponsel Min Hee bergetar menandakan sebuah panggilan masuk. Ia mengambil ponselnya dan menatap nama yang tertera di layarnya, ‘Min Ho’

Ia menghela nafas sejenak, kemudian mengangkatnya.

“Yeoboseyo~”

“Min Hee-ah”, sahut suara Min Ho sedikit berat.

“Wae geurae?”

“Sedang apa?”

“Emm.. Baru saja aku menonton televisi”

“Ahh. Lalu?”, tanyanya.

“Aku melihat beritamu, Choi Min Ho”

“Emm. Ya. Kau.. Kau sudah melihatnya. Dan. Kau percaya?”, tanya terbata-bata.

“Molla. Menurutmu?”

“Aku.. Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang”

Hening sejenak..

“Maafkan aku, Min Hee”

“Untuk apa?”

“Aku hanya ingin meminta maaf”

“Ohh ayolah Choi Min Ho. Syuting kita tinggal 1 hari dan setelah itu selesai. Kau bisa terus dengannya kan?”, Min Hee sedikit sesak mengatakannya.

“Ahh ya. Kurasa begitu. Hari ini aku belum bisa syuting, aku sudah mengatakannya dengan produser. Jadi mungkin besok saja”

“Ne, arasseo”

“Baiklah. Aku tutup dulu ya. Bye”

Min Hee merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Ia menatap langit-langit kamarnya dan menghela nafas panjang. Hatinya perih. Ahh bisa dikatakan sakit. Ia cemburu. Apa ia benar-benar menyukai Min Ho sekarang? Ia bahkan belum menemukan jawabannya. Tapi ia yakin bahwa jawabannya, ‘IYA’

***

Sudah tiga hari Min Hee tidak bertemu dengan Min Ho. Syuting MNET Scandal pun harus ditunda karena kesibukan Min Ho dengan segala jadwal SHINee. Sebenarnya Min Hee berharap agar syuting mereka dihentikan saja, namun sang produser menolak. Ia tetap harus melaksanakan syuting terakhir dari reality show itu.

Min Hee menatap layar handphonenya. Ia menghela nafas panjang. Sudah tiga hari ini ia seperti orang gila menunggu kabar dari seseorang, sms, telfon, atau hanya sekedar e-mail. Semuanya tidak ada. Ya, dia mengharapkan sebuah kabar dari Choi Min Ho.

Ia beranjak dari tempat tidurnya dan berniat untuk membersihkan badannya. Handphone yang sedari tadi diamatinya akhirnya ditinggalkannya begitu saja di tempat tidur.

CLEKKK!!

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Min Hee yang berada di kamar mandi segera menghentikan aktivitasnya dan keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan tanktop serta mini hotpants.

“Sudah kubilang berapa kali Bo Ra, kalau masuk kamar kau harus ketuk…”, Min Hee menghadapkan badannya ke arah pintu.

“KAU!!”, serunya dan segera mengambil handuk untuk menutupi badannya.

“Wow”, sahut orang itu dan mengamati Min Hee dari kepala sampai kakinya.

“KELUAR KAU!”, teriak Min Hee namun dihiraukan oleh orang itu. Orang itu malah semakin mendekat dan menatap Min Hee secara intens.

“He Heii.. Kau. Kau sedang apa, huh?”, tanya Min Hee sedikit panik. Orang itu semakin mendekati Min Hee. Tatapannya yang tajam serta seringainya yang khas membuat Min Hee semakin berjalan mundur menghindari orang itu.

“YYA! Choi Min Ho mau apa kau?”, sekarang ia tengah berada dalam keadaan ‘terjepit’. Tubuhnya telah merapat pada tembok. Sedangkan orang itu sudah berada semakin dekat dengannya. Min Hee menatap matanya pasrah.

Tidak lama kemudian ia meraskan sesuatu menyelimuti badannya. Bahkan menutup hampir setengah badannya yang hanya mengenakan handuk kecil. Ia membuka matanya dan mendapati sebuah handuk yang lebih besar menutupi tubuhnya.

“Ternyata kau seksi juga, sayang”, bisik Min Ho tepat di telinganya. Ia kemudian membalikkan badan meninggalkan Min Hee yang masih merapat pada tembok. Min Hee hanya mendecakkan lidah.

Min Hee kemudian berjalan menuju lemarinya dan mengambil kaos serta celana panjang.

“Hey, aku ingin berganti baju”

“Lalu?”, Min Ho bertanya balik dan mengerutkan sebelah alisnya. Ia duduk di tepi tempat tidur Min Hee yang jaraknya hanya semeter dari lemari.

“Aku tidak mungkin berganti pakaian di depanmu, Tuan Choi”

“Memangnya kenapa?”, tanya Min Ho polos. Min Hee menghela nafas panjang kemudian berjalan menuju kamar mandi. Ia memilih untuk berpakaian di sana saja.

5 menit kemudian, Min Hee keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang diambilnya dari lemari tadi. Hari sudah terlalu senja. Hanya menunggu beberapa menit saja sang surya akan kembali tenggelam dan akhirnya digantikan oleh bintang-bintang. Kamar Min Hee sudah berubah menjadi gelap. Hanya ada cahaya dari jendela yang masuk memberikan sedikit penerangan di kamar itu. Min Ho, sedang menatap nanar keluar jendela. Min Hee hanya dapat melihat punggungnya yang lebar itu membelakanginya.

“Seharusnya kau nyalakan lampu. Sampai kapan kau mau bergelap-gelapan seperti itu, bodoh!”, Min Hee berjalan menuju sakelar lampu kamarnya yang berada di dekat pintu.

“Tidak perlu dinyalakan. Biarlah seperti ini”, Min Ho menoleh menatap Min Hee. Sebuah senyuman terbentuk di bibirnya. Min Hee hanya menatap lelaki bermata besar itu bingung. Apa yang akan dilakukannya?

Min Ho duduk di kusen jendela kamar Min Hee. Kusen jendela cukup besar, sehingga memungkinkannya untuk duduk di situ. Min Hee mendekatinya dan berdiri di sampingnya.

“Ada apa datang kemari?”, tanya Min Hee blak-blakan. Min Ho masih menatap lurus ke depan tanpa menoleh ke arah Min Hee. Ia menghela nafas, memejamkan mata dan tersenyum tipis.

“Aku ingin minta maaf”

“Untuk?”, tanya Min Hee penasaran.

“Untuk semuanya”, Min Ho menatap Min Hee tulus dan menyunggingkan sebuah senyuman. Min Hee mengerutkan keningnya tidak mengerti.

“Jangan berpura-pura tidak mengerti, Jagi”

“Aku.. Aku tidak berpura-pura. Aku memang tidak mengerti. Kau salah apa? Dan lagi… Ahh. Sejak kapan kau mulai memanggil ku dengan sebutan itu hah?”

“Hey, kita kekasih bukan?”, tanya Min Ho dengan ekspresi nakalnya.

“YA! Hanya bohongan, bodoh!”, Min Hee mendaratkan sebuah jitakan dengan mulus di kepala Min Ho. Min Ho menanggapinya dengan sebuah senyuman kemudian dipegangnya tangan Min Hee yang digunakan untuk menjitaknya.

“Bagaimana kalau aku menganggap ini bukan bohongan?”, Min Ho menatap Min Hee lurus dengan mata besarnya. Min Hee akhirnya melepas tangannya yang dipegang oleh Min Ho dan mengalihkan pandangannya. Min Ho hanya tersenyum simpul dan kembali menatap lurus ke arah luar jendela yang kini telah gelap.

“Mengenai berita yang sedang beredar itu, kumohon jangan kau percaya. Itu hanya berita buatan pers. Aku dan gadis itu hanya berteman. Tidak lebih”, terang Min Ho.

“Cih. Hubunganmu dengan gadis itu melebihi seorang teman juga bukan urusanku”, balas Min Hee yang hanya berupa gumaman.

“Dan karena itulah aku minta maaf”, sontak Min Hee kembali menoleh dan menunjukkan ekspresi bingung di wajahnya.

“Maaf karena telah melibatkanmu dalam kehidupanku. Ikut dalam sebuah reality show, mengikuti kegiatan-kegiatanku, bahkan hampir seluruh kegiatanmu juga diekspos”, jelas Min Ho. “Aku minta maaf atas semua itu, Hwang Min Hee”, lanjutnya.

“Tidak usah berlebihan, Choi Min Ho. Aku tidak apa-apa. Tenang saja”, cibir Min Hee. Ia duduk di kusen jendela yang berada di samping Min Ho. Sekarang mereka duduk bersampingan namun dengan jarak yang tidak begitu dekat di kusen jendela dan menghadap ke arah luar.

“Dan satu lagi…”, Min Ho menggantungkan perkataannya dan menoleh ke arah Min Hee.

“Apa..”

“Bisakah aku menganggap hubungan ini bukan sekedar bagian dari reality show?”, gadis itu terdiam kemudian menoleh menatap Min Ho hingga mata mereka beradu.

“Aku mencintaimu, Hwang Min Hee. Dan ini sama sekali bukan skenario. Saranghae”

Min Hee terdiam lama dan hanya menatap pria yang ada di hadapannya. Meski hanya cahaya bulan satu-satunya sumber cahaya bagi mereka, namun Min Hee dapat melihat sebuah ketulusan tergambar jelas di mata besar pria itu. Min Ho menggerakkan badannya dan memperkecil jarak di antara mereka. Min Hee memperbaiki posisi duduknya, lebih tepatnya sedikit bergerak menjauhi Min Ho meski usahanya sia-sia karena posisinya sudah merapat ke kusen jendela. Gadis itu semakin salah tingkah ketika menyadari mereka berdua duduk dengan jarak yang amat sangat dekat, dan Min Ho sedang menatapnya secara intens.

“So?”, Min Ho sedikit menelengkan kepalanya hingga akhirnya matanya benar-benar sejajar dengan Min Hee. Gadis yang ditanya malah mengalihkan pandangannya dan hanya memberikan satu senyuman pahit.

“Apa?”

“Need your answer now, Miss”, jawab Min Ho santai.

“Yya.. Yeah. Aku.. Emm.. Aku tidak tau..harus jawab apa”

Min Ho menyeringai. Ia tertunduk sebentar menahan tawanya melihat ekspresi gadis itu kemudian mengangkat kepalanya lagi. “Just say, YES!”

“WHAT? O.O”, Min Hee dengan segera menoleh ke arah Min Ho hingga pandangan mereka akhirnya bertemu. Detik kemudian, gadis itu terdiam bahkan membelalakkan matanya menanggapi tindakan Min Ho. Pria itu seketika menciumnya, tepat di bibir. Min Hee diam untuk beberapa saat namun kemudian ia ikut memejamkan matanya dan menikmati ‘first kiss’ yang telah berhasil direbut oleh pria di hadapannya.

***

“EONNIIIIIIIIIII……”, sebuah teriakan akhirnya menghentikan kegiatan dua ekor (?) manusia yang sedang menikmati kemesraan mereka (apaaaaaa deh). Min Hee mendorong pelan bahu Min Ho untuk menghentikan aktivitas ciuman mereka yang berlangsung cukup lama itu.

“Emm.. Enough, Mr. Choi”, ujar Min Hee salah tingkah. Ia beranjak dari posisinya dan segera berjalan menuju pintu kamarnya yang sedari tadi digedor-gedor oleh adiknya, Bo Ra. Ia menekan sakelar lampu kamarnya dan segera membukakan pintu. Sedangkan Min Ho, yang masih tak bergeming dari posisinya sedang asyik tersenyum-senyum sendiri. Ia berbalik menatap Min Hee sekilas dan kembali menatap pemandangan malam yang terbentang di hadapannya.

“EONNI, KUDENGAR DARI BIBI KI YEUM, MIN HO SEDANG KEMARI. DIMANA DIA EONNIIIII??”, teriak Bo Ra semangat. (ket: Ki Yeum nama pelayan di rumah Min Hee. Nama asli; Teo Ki Yeum)

“YYA! Aku di depanmu, Bora. Bukan di kutub utara sehingga kau harus berteriak seperti itu”, sahut Min Hee kesal. Mereka -Min Hee dan Bora- masih berada di ambang pintu. Min Hee belum mempersilakan adiknya untuk masuk.

“Mianhae, eonniku sayang”, Bo Ra kembali memasang senyum 3 jarinya (?) dan hanya mendapat sebuah decakan kesal dari kakak satu-satunya itu.

“Jadi?”

“Apa?”

“Min Ho oppa mana?”, tanya Bo Ra dengan nada mendesak.

“Kurasa ada seorang gadis kecil yang menyebut-nyebut namaku”, Min Ho kemudian muncul dari belakang Min Hee. Min Hee sedikit bergeser karena kaget dengan kemunculan pria itu.

“KYAAAAAAAAHHHHHHHHHHH OPPAAAAAAAAAA……”, dengan mata membelalak, kedua tangan yang menutupi mulut, Bo Ra berteriak sekencang-kencangnya. Min Ho kemudian berjongkok hingga badannya sejajar dengan gadis kecil itu.

“Apa kabar, Little Min Hee”, sapa Min Ho mengacak pelan rambut Bo Ra. Anak itu kemudian memamerkan senyuman termanisnya malu-malu. Min Hee, yang merasa namanya dibawa-bawa dengan julukan ‘Little Min Hee’ yang diberikan Min Ho pada Bo Ra, hanya bisa mendengus pelan.

“Oppa sedang apa di sini?”

“Aku mengunjungi kekasihku, yang tidak lain adalah kakakmu”, jawab Min Ho enteng. Gadis kecil itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti sedangkan Min Hee mengerutkan keningnya mendengar jawaban Min Ho.

***

“Ehm.. Yeah.. Aku mengerti. Aku akan segera kesana sepulang sekolah”, Min Hee mengakhiri pembicaraannya dengan seseorang melalui handphonenya.

Ia menghela nafas panjang sembari membaringkan tubuhnya kembali ke tempat tidurnya. Ia hendak berangkat ke sekolahnya sesegera mungkin namun akhirnya ia mengurungkan niatnya. Gadis itu kembali memikirkan pembicaraannya dengan seseorang, lebih tepatnya sang produser reality show MNET Scandal. Syuting acara itu akan berakhir hari ini. Lalu bagaimana hubungannya dengan Min Ho kelak? Akankah setelah syuting berakhir mereka tetap menjalani hubungan seperti ini layaknya pasangan kekasih? Mengingat pernyataan cinta Min Ho yang akhirnya disetujui secara tidak langsung oleh Min Hee. Ataukah hubungan mereka sebatas reality show belaka? Apalagi dengan kesibukan Min Ho yang membuat insensitas pertemuan mereka terpaksa kendur? Entahlah. Semua itu hanya bisa dijawab oleh waktu.

TO BE CONTINUED..

Posted on 3 March 2011, in Mithaa Charinyoung, SHINee Fanfiction. Bookmark the permalink. 23 Comments.

  1. Arrrrrrrrrhhhh..
    Penasaran..penasaran..penasaran…!!!!!! ><
    gmn akhirnya minho ama min hee??????!!

    5 jempol buat author!! ^^ ^^ ^^ ^^ ^^

  2. kyaaa.. nih FF udah lama gak dilanjutin, akhirnya muncul juga.. aigooo, makin penasaran lanjutannya..

  3. gmn nasib mereka b’2, aku tunggu lanjutan y

  4. wah penasaran bgt!!!! >,< jgn lama2 lanjutabx y thor????

  5. shin heul rin

    ah! Penasaran, lanjut thor. Ffnya *daebak*

  6. Onn…
    Q suka…suka sekali.,.

    Daebak…

  7. Akhrnya. .ada. .lanjuTanNya. .jg.hahaXD
    aku sk:)
    penasaran. .ma kLanjuTanNya.hahaXD

  8. kyaaa , publish jga ff yg nii , hwaaa makin pnsaran ama jalan crita.a .
    part slanjut.a jgn lama” yh thor ..

    hwaiting (_ _)d !

  9. Minji_evilkyu

    Sukasuka. .
    Nama pembantunya kocak,hahay
    ayo lanjutannya unni. .

  10. hehhe karena udah lama baca part 2 jadi smpet bingung :p huaa~ penasaran euy~~ cepetlah eonn lanjutnya 😀 ^^

  11. Wah…saya penasaran ama kelanjutannya…
    keren thor….
    lanjutkan*SBY kale….

  12. Januaryfishyelf

    aigooooooo~ minho genit XDDD
    wahahahahahahaha

  13. loveflamingcharm

    Kyaaa..
    uda ada lnjutan.a trnyata..
    *telaaatt..
    ^^

    waah..
    crita.a mkin seru..jdi pnasaran sma next part ny..
    cpat2 di share yh author..
    :))

  14. lanjut! Musti lanju! Harus lanjut! Dan jgn lama2 aduh bgus author daebak!! ayuk dunk penasaran nie klanjtannya d.tunggu sngat!

  15. wahhh,, akhirnya ada lanjutannya juga ..
    keren keren ,, apa lagi nama pembantunya ..
    nanti nama pembantunya minho surti aja .. hahaha

  16. awawawawawawawawawawawawwwww….
    udah,mreka jadian di kehidupan ‘nyata’ ajj..hohohohoo
    pas baca sih minho ngomong “Ternyata kau seksi juga, sayang”,sumpah!!ngakak abis,,,si minho gombal…xD

  17. WAh kegantung nihhhhh T.T

  18. crita’a sru bgt…
    D lnjut yach author..
    Stlah’a..
    Slam knal..
    Hhe..

  19. part selanjutnya belumnya?
    pas dicari dag ada..

  20. Mau dong dicium min ho 🙂 *plakkk* huahahah.. Mian eonni aku jadi silent reader di part 2.. Kekekekek *pangang*

  21. wahhhh..
    jadi penasaran,jadi mau juga..dicium sama min ho..
    bagus ff nya…
    aku tunggu kelanjutannya..

  22. Huaaa~
    Min Ho melayangkan ciuman pada Min Hee ..
    Sadap, perasaan Min Hee berangsur-angsur melunak ..
    Lanjut ahh ..

Leave a reply to vanyaflames~ Cancel reply