[FF/PG 13] A WINTER EVENING Chapt. 1

Note : Thanks To Nadya for your poster to FF me~ I VERY VERY LIKE IT!

Tittle : A Winter Evening

Written By : ArNy KIMTaemin

Length : Series [1/?]

Type : Romance, Friendship

Rating : PG-13

Mian Cast : – [Super Junior] Cho Kyuhyun, – [OCs] Cha Youngmi

Supported Cast : nanti kalian akan tau sendiri kalo terus baca… kekeke*dicekek~*

Backsound Song : ~Don’t Leave & Time Please Stop—Davichi ~Forever—SNSD ~Bukan Cinta Biasa—Afgan *ini song paporitku spnjg zaman jd jgn hrn kenapa kujadiin BS* ~I Hope—FT Island ~Lets Not…—SJ K.R.Y

Disc : KYU IS MINE! THIS FF IS MINE! Kyuhyun belonged to SME & GOD, and Cha Youngmi belonged to My Imagination.. oe, other Cast belonged to GOD.

A/N      : Hello, Guys! *tebar2 bunga bangkai*  sebelumnyaarny minta maap udah lama banget gak mampir ke Blog nih.. soalnya kemarin-kemarin arny sibuk ama urusan disekolah.. dan kali ini saya kembali dengan FF baru. ada yang kangen dengan saya kah? *PLAK* hehehe maap jika A/N’a kepanjangan. jadi, sdkit bercerita ttg FF ini.. FF ini terinspirasi dari sebuah Film Hollywood yang arny tonton dan sebuah novel yang pernah arny baca. tapi jelas plot di FF ini berbeda dan ini hasil karya arny sendiri. so~ DONT COPY, OKEY! Oa~ satu lagi, FF ini sebenarnya FF lamaku yang udh pernah kupost sblumnya di FB*udh lama bgt wktu SMP*  tapi di cerita kali ini jdul Ff dan beberapa plotnya berubah. So~ jgn heran kalo yang dulu pernh baca FF ini sblumnya d FB arny yaa.. *sekedar cat: jdul dlunya : Forever*

Setelah membaca, TOLONG TINGGALKAN JEJAK KALIAN!!! tolonglah hargai segala hasil jerih payah orang lain setelah buat cerita yang sampai bisa kalian baca. so~ sebagai seorang reader, arny yakin kalian pasti tau cara2 be a good reader, guys. Maaf jika banyak byk typo, kesalahan waktu dan tempat (?) *Reader : Alah~ kelamaan lo ngomong! Udah! Mana Ffnya*

Yaodah, langsung aja yaa..

CEKIDOT!

==

::… A WINTER EVENING …::

“Sometimes life is very enjoyable. But, Sometimes can be painful.

Trust that person something beautiful and fun. But, be carefull! Coz without our unexpectedly could also fall..

Coz of too trusting. Every person that could change at any second…” -_-

***

AKU BENCI HIDUPKU SENDIRI !!!

Kyuhyun berteriak keras dalam hati sambil memandang langit-langit ruang olahraga tempat ia berada sekarang. Kyuhyun tak tau sudah berapa lama ia berada disana. tapi yang jelas, ia sudah membolos pelajaran sejak tadi pagi, saat semua penghuni sekolah melaksanakan upacara yang sudah menjadi suatu keharusan untuk mereka lakukan setiap senin pagi.

Kini, Kyuhyun duduk ditepi jendela dengan sebatang rokok ditangannya. Perlahan, Kyuhyun kembali memasukkan rokok itu kedalam mulutnya, menghisapnya dan membiarkan aroma menyakitkan hidung dari asap rokok itu keluar, melayang diudara, dan kemudian terhirup oleh hidungnya yang sudah berulang kali menghirup asap yang sama. Kyuhyun mencoba mengingat sudah berapa batang rokok yang dihisapnya hari ini. hal itu membuat bibirnya menyunggingkan senyum sinis. Terus terang ia tidak ingat, tapi yang jelas sangat banyak. hal itu terbukti dari sisa-sisa putung rokok yang tak sengaja ia lihat berserakkan dilantai ruangan.

Tidak ingat? Benar. Ia tidak ingat sama sekali, sama seperti ia tidak mengingat sudah berapa sekolah yang ia masuki selama 2 bulan ini. sepuluh sekolah dan semuanya mengeluarkan dia. tidak, lebih tepatnya ia sendiri yang mencari masalah sehingga mengundang timbulnya perasaan kesal, marah dan benci dari semua pihak sekolah di sekolah barunya tersebut. Satu sekolah saja, tak pernah bisa bertahan selama 5 hari ia tercatat sebagai pelajar disana. Paling lama ia berada di suatu sekolah hanyalah selama 4 hari.

Sungguh miris? apa kalimat itu yang terfikirkan dipikiran kalian tentang kehidupan seorang Cho Kyuhyun?

Benar sekali. Kyuhyun juga merasakan kehidupannya sungguh M.I.R.I.S. bahkan L.E.B.I.H M.I.R.I.S ketika semua kejadian itu terjadi. Ketidak pedulian Kyuhyun terhadap hal apapun, baik itu tidak peduli terhadap sekolahnya yang entah bagaimana sekarang keadaannya, tidak peduli sudah berapa banyak temannya dulu yang kini beralih membencinya, tidak peduli pada tubuhnya sendiri yang sudah seperti mayat hidup dikarenakan tubuhnya yang tinggi itu sudah mulai menampakkan tulang-tulang rusuk dibagian dada. Semua ketidak pedulian itu bersumber dari satu sebab.

Untuk kedua kalinya, Kyuhyun tersenyum sinis. Dikepalanya sekarang, muncul beberapa kenangan yang sebenarnya tidak ingin lagi ia ingat. Kenangan yang sudah berapa kali ia coba musnahkan daro otaknya karena sudah terlalu membuatnya merasa kesakitan, namun setiap kali itu pula percobaannya selalu gagal, gagal, dan gagal. Ingatan itu masih saja terus berbesit di benaknya. Bermain-main ria sampai hari ini. padahal kenangan itu sudah terjadi setahun yang lalu.

Kyuhyun masih ingat jelas, seberapa banyak air mata yang ia tumpahkan setahun yang lalu sehingga membuat sprei ranjang tidurnya kebanjiran saat kejadian itu terjadi. Kyuhyun masih ingat jelas, seberapa besarnya rasa benci yang tumbuh pada dirinya terhadap dirinya sendiri karena ia telah melakukan sesuatu yang menurutnya sangat tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang pria. Apalagi pria sejati, dan Kyuhyun yang selalu menganggap bahwa dirinya adalah seorang pria sejati sedari dulu, langsung menghapus predikat itu dari dirinya ketika ia sadar bahwa ia telah kalah telak melawan salah satu tantangan paling fatal untuk menjadi seorang pria sejati. Menangis, itu tantangannya..

Malam itu, di malam yang penuh dengan hawa dingin terasa menusuk kulit itu, entah itu berasal dari faktor cuaca atau dari faktor lainnya, tapi Kyuhyun jelas merasakan hawa tersebut. hawa yang paling mengerikan yang pernah dirasa sepanjang hidupnya. Hawa yang tak pernah ia bayang-bayangkan sebelumnya akan datang menimpanya.

Dibalik pintu kamarnya yang tertutup rapat, Kyuhyun terduduk lemas dengan kepala yang tertunduk. Sekuat tenaga ia menahan agar butiran airmata yang entah sejak kapan menggumpal disudut matanya tidak jatuh. Sambil memeluk kedua lututnya, ia mengepalkan kedua tangan kuat-kuat. Bibir bawahnya yang bergetar ia tahan dengan sebuah gigitan keras.

Ketukan keras pint yang berasal dari luar, serta sebuah suara panggilan yang meneriaki namanya dan berusaha membujuknya untuk mau keluar kamar, kini terdengar lagi. Semakin keras teriakan itu bahkan kini terdengar suara isakan tangis seorang perempuan. Namun Kyuhyun tidak menyahut panggilan itu. ia tidak peduli! Bahkan tidak mau peduli! Ia Cuma berusaha menahan tangisnya agar tidak terdengar oleh kedua orang yang berada luar, berdiri tepat didepan pintu kamarnya.

“PERGI! JANGAN GANGGU AKU! AKU BENCI KALIAN! AKU BENCI EOMMA! AKU BENCI APPA!! PERGIIIIII!!!!”jerit Kyuhyun dengan wajah yang sangat menampakkan ketersiksaan. Ya, dan memang benar, batinnya tersiksa. Sangat.

Sangat disayangkan oleh Kyuhyun, Jeritannya ternyata tak dapat menjadi penghalang bagi kedua orang itu untuk terus mengetuk pintu kamar dan mengajak Kyuhyun untuk keluar. Satu hal yang mereka fikirkan saat itu adalah, memberikan penjelasan yang terbaik bagi anak kandung mereka satu-satunya, Cho Kyuhyun.

Merasa kesal karena perintah usirannya tak ditanggapi oleh kedua orang tuanya, sontak Kyuhyun beranjak berdiri dan dengan cepat ia menarik cepat sebuah bingkai foto berwarna biru saphire yang ada dinding atas sebelah lemari pakaian dalam kamarnya, dan lalu ia membanting bingkai foto itu keatas lantai sampai pecah sehingga menimbulkan suara jatuh yang keras.

“PERGI KALIAN! PERGI!! KALIAN JAHAT PADAKU! AKU BENCI KALIAN! PERGIIIIIIIIIIIII,” teriak Kyuhyun lagi dan seketika itu juga suara gedoran pada pintu berhenti. bahkan kedepannya. Suara itu tak terdengar lagi sama sekali. Kyuhyun hanya mendengar derap langkah kaki menuruni tangga.

Seusai kepergian kedua orang tuanya, Kyuhyun mengalihkan pandangannya ke foto yang kini sudah menjadi sungai kepingan kaca di atas lantai. Lama Kyuhyun menatap nanar kepingan kaca yang berada dihadapannya itu. hingga akhirnya matanya terpaku pada sebuah foto. Foto yang terlempar keluar dari dalam bingkai tempat letaknya sebelumnya. Dengan hati-hati, Kyuhyun mengambil foto itu.

Kyuhyun tersenyum perih menatap wajah tiga orang yang sedang tersenyum bahagia di dalam foto itu. seorang laki-laki dewasa yang tinggi dan tegap, merangkul mesra seorang perempuan berwajah cantik disebelah kanannya sementara tangannya yang lain memegang bahu seorang namja kecil berusia 8 tahun yang berada ditengah-tengah ia dan perempuan dewasa tadi. ketiga orang difoto itu menampakkan senyuma bahagia.

‘sungguh foto sebuah keluarga yang harmonis, tapi apa itu tidak akan berlaku lagi sekarang?’ teriak Kyuhyun dalam hati bertanya-tanya.

Kyuhyun menatap langit-langit kamarnya, berharap akan menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri dari benda mati pelindung kamar itu.

Pikiran Kyuhyun menerawang. Kyuhyun tak habis pikir dengan apa yang difikirkan oleh kedua orang tuanya, Tuan Cho dan nyonya Lee. Kenapa mereka berdua harus mengambil jalan dengan cara yang menorehkan rasa sakit yang terlalu dalam dihatinya. Kyuhyun tak habis pikir dengan semua itu. memilih jalan dengan cara perpisahan?

“apa yang telah kalian lakukan, huh? Apa kalian sudah tak menyayangiku lagi? Apa kalian sudah tak menginginkanku lagi untuk menjadi anak kalian? kenapa kalian malah memilih ‘ bercerai’ sebgai jalan keluar dari masalah ini??!!!!… Kenapa, HUUUH!! KENAPAAAA???!!!!!!” Kyuhyun meninju dengan keras kaca rias kamarnya sendiri. Darah segar pun langsung mengalir di sela-sela jari tangan kanannya. Kyuhyun tak perduli dengan rasa sakit yang ditimbulkan. Kyuhyun bahkan tak perduli memikirkan kemungkinan bahwa tangannya bisa saja hancur jika ia terus meninju kaca tersebut. sementara kaca itu semakin pecah dan kini telah menjadi beberapa kepingan kaca lantaran tinjuan sekali lagi yang di berikan oleh Kyuhyun pada dirinya sebagai benda mati yang tak tau apa-apa tapi malah jadi alat penumpas kekesalan.

Rasa sakit yang ditimbulkan oleh tangannya yang berdarah itu tak sebanding dengan rasa sakit yang luar biasa dahsyat Kyuhyun rasa dihatinya. Perasaan Kyuhyun benar-benar hancur. Tanpa ia sadari, tangan kirinya yang kini mengepal kuat sudah meremaskan foto keluarga Cho yang ia pegang sebelumnya.

*

Suara gemuruh tepuk tangan di sebuah gedung mewah yang berlokasi di pusat kota Nowon, mengiringi langkah pelan seorang gadis diatas panggung yang sedang berjalan kearah sebuah piano besar dihadapannya yang berada di tengah-tengah panggung. Sesekali terdengar beberapa teriakan yang menyebut nama gadis itu.

“Cha Youngmi! Cha Youngmi! We Love you, our ‘Angel Pianist’! HWAITING CHA YOUNGMI!!”

Youngmi tersenyum tipis menanggapi teriakan demi teriakan itu. ia ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang duduk di kursi penonton dan sudah membentuk lautan manusia itu. tapi ia tidak bisa melakukannya, untuk saat ini. ia harus fokus dulu dengan para juri didepannya yang sekarang sedang melihatnya dengan pandangan seksama.

Youngmi membungkuk, memberi hormat kepada para juri dan penonton. Lalu ia bergerak kedepan piano dan duduk disana dengan tenang. Ia menarik napas dan menghembuskannya, sebagai cara mempersiapkan diri. Sekarang, Jemari-jemari indah milik gadis itu sudah berada diatas tuts piano. Untuk kedua kalinya, Youngmi menarik napas namun kali ini sambil menutup kedua matanya. Dan, ketika matanya sudah terbuka kembali, jari-jari indah Youngmi sudah mulai menekan tuts-tuts dihadapannya itu. dentingan musik Canon In D-Pachebel pun kini mulai terdengar keseluruh penjuru gedung.

*

Cho Kyuhyun. Seorang namja berusia 17 tahun adalah seorang pelajar teladan di Asrama khusus pria bernama ‘Chunsang Senior High School’ dari tahun pertama ia masuk sekolah dasar hingga menempati sekolah menengah atas. sebuah Asrama ternama yang paling terkenal di Nowon karena murid-murid yang tercatat sebagai pelajar di sekolah itu adalah murid-murid yang berprestasi dalam berbagai bidang pelajaran Eksa maupun dibidang olahraga serta bidang seni.

Seorang Cho Kyuhyun bahkan sanggup mendapatkan prediket ‘murid terbaik’ di Asramanya itu. dengan kemampuan ilmu pelajarannya yang tinggi, terutama dibidang matematika, juga keahliannya dibidang lain seperti seni dan olahraga, membuatnya dijadikan ‘anak emas’ dari Asramanya tersebut. semua guru-guru menyukainya dan menaruh rasa bangga tersendiri terhadap laki-laki penyuka permainan olahraga ski itu.

Namun, semuanya berubah ketika umur Kyuhyun akan beranjak 18 tahun. Disemester terakhir pada kelas XII nya, kepribadian Kyuhyun berubah TOTAL. Ia sering membangkang perintah guru-gurunya, berbuat onar dikelas, menjahili teman-temannya sendiri sehingga lama kelamaan teman-temannya pergi menjauhinya, bahkan yang lebih parah ia pernah mencoret nama baik Asramanya sendiri dengan kasus paling menghebohkan selama bulan kejadian itu. sebuah scandal yang sampai masuk ke Koran kota Nowon itu dengan bertopikkan berita ‘ SEORANG ‘ANAK EMAS’ ASRAMA CHUNSANG TELAH MELEMPARKAN SEPATU KEKEPALA KEPALA ASRAMANYA SENDIRI’.

Semenjak scandal itu terjadi, semua orang di Asramapun secara perlahan-lahan mulai membencinya. Tak ada lagi yang mau berdekatan dengannya, bahkan teman karibnya sekalipun. Tapi, Kyuhyun cuek bebek saja dengan semua hal itu. karena memang itu hasil yang ia harapkan selama itu. hasil atas jerih payahnya beralih dari seorang ‘murid teladan’ menjadi seorang ‘murid pembangkang’.

Yang Kyuhyun fikirkan hanya satu disaat semua guru-gurunya sudah beberapa kali memperingatkan dia, sebab biar bagaimana pun para gurunya itu sangat menyayangi Kyuhyun dan mereka tidak mau masa depan laki-laki itu berakhir suram jika terus-terusan berbuat masalah seperti yang pernah ia hadapi sebelum-sebelumnya. Ya, yang ia fikirkan hanya satu… Yaitu… dari hasil kerja kerasnya menjadi murid pembangkang selama itu, akan membuat ayah dan ibunya sadar dengan sesuatu yang Kyuhyun anggap sebagai kesalahan mereka berdua. Kesalahan yang membuat Kyuhyun berada diambang ketersiksaan selama 6 bulan belakangan itu. sekali lagi, masa-masa Kyuhyun menjadi seorang ‘murid pembangkang’.

Lain hal, Kyuhyun merasa tidak ada yang dapat mengerti bagaimana perasaannya. Sahabat-sahabatnya, wali kelasnya, guru-gurunya. Bahkan orang tuanya sendiri.

Dari dulu, Kyuhyun tidak pernah dekat dengan ibunya. Ia lebih dekat dengan ayahnya yang lebih mempunyai waktu luang untuk dirinya dibandingkan ibunya yang terus sibuk mengurusi pekerjaan di perusahaan yang dikelola oleh Nyonya Lee itu sendiri. karena itu, ketika Kyuhyun mengetahui dari kedua orang tuanya bahwa mereka telah bercerai, perasaan Kyuhyun benar-benar hancur. Bahkan, lebih hancur berkeping-keping dan tersayat lagi ketika ia mengetahui bahwa ayahnya akan meninggalkan ia keluar negeri, Amerika.

Kyuhyun tak habis pikir, orang yang paling ia andalkan selama ini akan pergi dari kehidupannya. Lalu, bagaimana bisa ia terus bertahan hidup, huh? Pertanyaan itu selalu menempel di otak Kyuhyun namun jawaban dari pertanyaan itu belum muncul juga sampai masa enam bulan semenjak kedua  orang tuanya resmi bercerai dan ayahnya benar-benar pergi meninggalkan dia dan ibunya di Korea Selatan. Hanya tinggal mereka berdua.

*

Nyonya Lee sangat marah besar dengan semua perubahan total yang terjadi pada diri anak semata wayangnya, Cho Kyuhyun. Pihak Asrama Kyuhyun menerangkan pada beliau bahwa mereka akan segera mengeluarkan Kyuhyun akibat segala perbuatan-perbuatan Kyuhyun yang telah mencemarkan nama baik Asrama selama itu. Nyonya Lee sudah mencoba agar Asrama Chunsang masih mau memberikan Kyuhyun kesempatan, tapi sungguh sangat disayangkan olehnya, ternyata Asrama itu tak mau lagi memberika Kyuhyun kesempatan. mereka sudah tak sanggup lagi dengan Kyuhyun. Semakin diberikan hukuman, Kyuhyun malah semakin melawan.

Akhirnya, Malam itu, saat Kyuhyun hendak keluar dari kamarnya untuk pergi keluar membeli makanan (karena ia tak pernah mau lagi makan bersama dengan ibunya Ia hanya akan makan dirumah ketika ibunya sedang tidak ada), ibunya mengajaknya berbicara dengan baik-baik. Namun Kyuhyun yang merasa kesal karena niatnya untk pergi keluar tertunda Cuma gara-gara ibunya, tidak menanggapi semua ucapan ibunya yang berupa nasihat itu. selama ibunya berbicara, tak sedikitpun ia mendengarkan. Kyuhyun hanya duduk disofa sambil mengunyah permen karet dimulutnya dan tangannya memain-mainkan kunci motornya. ia tak pernah berinisiatip sediitpun menoleh pada ibunya yang tengah menatapnya sekarang. Saat ibunya merasa kesal, karena ucapannya tak ditanggapi, ibunya berteriak pada Kyuhyun dan kontan saja hal itu langsung membuat Kyuhyun melemparkan tatapan penuh kebencian pada ibu kandungnya sendiri.

Nyonya Lee terdiam. sebenarnya, beliau merasa takut dengan pancaran kebencian yang tersirat dari bola mata hitam pekat milik anak semata wayangnya itu. dengan lembut, Nyonya Lee mencoba berbicara lagi pada Kyuhyun namun Kyuhyun malah menyela ucapannya dengan satu kalimat yang langsung membuat Nyonya Lee terpaku kaget ditempat.

“Jangan pedulikan aku lagi! Kau urus saja pekerjaanmu disana sehingga kau tak perlu repot-repot mengurusiku!”

Kyuhyun berlari menaiki anak tangga dengan langkah cepat, niatnya yang semula ingin pergi keluar rumah kali ini benar-benar batal karena ia sudah muak melihat ibunya. Pembicaraannya bersama ibunya barusan telah membuatnya benar-benar kehilangan nafsu makan. Dan kali ini, ia hanya memerlukan sebatang rokok untuk menghapus rasa sakitnya yang lagi-lagi kumat.

Sementara itu, Nyonya Lee yang masih berdiri dilantai bawah, benar-benar merasa kaget dengan ucapan anaknya sendiri barusan. Ia masih saja berdiri dengan pandangan tidak percaya saat suara bantingan pintu kamar yang berasal dari lantai atas terdengar. Lima detik kedepannya, Nyonya Lee sudah terduduk lemas sambil memegangi dadanya yang mulai terasa sesak setelah kepergian Kyuhyun.

“Apa lagi?….. apa lagi yang harus ibu lakukan, Kyuhyun-ah, agar kau mau memaafkan ibu?” isak Nyonya Lee histeris.

*

hari ini Nyonya Lee membawa Kyuhyun kesebuah rumah sakit yang berpusat dikota Nowon. Tepatnya kepada seorang psikiater handal yang bekerja dirumah sakit ternama itu. meskipun, Nyonya Lee dapat membawa Kyuhyun setelah memaksa Kyuhyun habis-habisan. Tapi mau bagaimana lagi? Nyonya Lee tak mungkin membiarkan Kyuhyun terus tumbuh dalam kehidupan yang parah setelah perceraiannya dengan suaminya 7 bulan lalu, kan?!

sangat disayangkan lagi-lagi.. saat diperiksa, ternyata psikiater tersebut juga angkat tangan. Sebab Kyuhyun sama sekali tak mau menjawab semua pertanyaan yang diberikan olehnya. bahkan Kyuhyun sama sekali tak berbicara satu patahpun. dehaman sekalipun, tidak. Kyuhyun hanya menatap psikiater yang duduk dihadapannya dengan pandangan nyalang, kosong, dan hampa. Sama sekali tak bereaksi.

*

Kyuhyun telah benar-benar dikeluarkan dari Asrama Chunsang. Ibunya terus meminta pengertian dari para guru-guru Kyuhyun di Asrama itu dengan berkata bahwa beliau akan segera memulihkan Kyuhyun kembali menjadi laki-laki baik seperti dulu. tapi, sayang pihak Asrama tidak bisa menerima permintaan itu. mereka sudah benar-benar tidak bisa memberi Kyuhyun kesempatan.

Berbeda dari ibunya yang merasa cemas, Lain hal nya dengan Kyuhyun. Laki-laki itu sangat merasa santai. Ia justru merasa sangat senang karena telah dapat keluar juga akhirnya dari Asrama yang meurutnya sangat membosankan itu. bosan? Kenapa? Tentu saja karena ia sudah tak bisa menjahili pelajar-pelajar Asrama itu lagi disebabkan seluruh pelajar di Asrama itu sudah habis semuanya menjadi bahan kejahilannya.

Merasa bahwa kelangsungan sekolah anaknya tak bisa terus-terusan seperti itu, Nyonya Lee langsung berusaha mencari sekolah lain untuk sekolah baru Kyuhyun. Setelah kompromi dengan 3 sekolah dan tiga-tiganya menolak kehadiran Kyu lantaran pihak sekolah tersebut mengetahui latar belakang dari sejarah Kyu selama ia menjadi murid pembangkang di Asrama Chunsang, Nyonya Lee terus mencoba mencari sekolah lainnya. Ia sama sekali tak pernah menyerah. Terus mencari dan mencari….

Hingga akhirnya perjuangan Nyonya Lee tak sia-sia. Ia berhasil mendapatkan sebuah sekolah yang bersedia menerima Kyuhyun disana namun dengan syarat Kyuhyun akan merubah etikanya setelah masuk kesekolah baru itu.

sekolah yang berpusat di kota lain, yakni, di Daejeon city itu adalah sebuah sekolah ternama dan terpandang di masyarakat Daejeon. sekolah yang memiliki anak-anak berprestasi namun tidak terlalu memiliki kesan mewah dari gedung dan kebiasaan di dalamnya. Nyonya Lee sebenarnya lebih suka type sekolah seperti itu untuk Kyuhyun.

Ya, Nyonya Lee dan Kyu memang menetap di Daejeon sekarang, pergi dari kota Nowon yang telah menghasilkan berbagai kenangan-kenangan pahit juga buruk dalam hidup keduanya. ia sengaja memindahkan Kyuhyun kesekolah yang terletak di luar kota karena berharap, dengan melakukan perpindahan rumah dan sekolah itu, akan membuat Kyuhyun mendapatkan segala awal yang baru dan lingkungan yang baru sehingga bisa membuat Kyuhyun bisa berubah.

Tapi, sayangnya. Semua harapan itu terjawab dengan hasil tak memuaskan. Kenyataannya, mendapatkan sekolah dan lingkungan yang baru sama sekali tak membuat kyuhyun merubahkan minatnya untuk menjadi seorang ‘murid pembangkang’ disekolah barunya yang lain. jadilah akhirnya ia diberi hukuman oleh pihak sekolah. Namun, Diberi hukuman separah apapun, Kyuhyun tetap tidak perduli, malah hal itu membuatnya lebih nakal lagi.

Akhirnya Kyuhyun dikeluarkan dan ia dimasukkan kesekolah lain yang masih berpusat sama di Daejeon City juga oleh Nyonya Lee. Tapi sama saja seperti disekolah-sekolah yang sebelumnya, Kyuhyun selalu meninggalkan jejak onar dan meninggalkan kesan benci di hati setiap pihak sekolah dan murid-murid sekolah itu. hingga akhirnya selama di Daejeon ia telah memasuki hampir 5 sekolah dan dari satupun sekolah itu tak ada yang pernah mau bertahan menampung Kyuhyun lebih dari 4 hari.

*

Kyuhyun menatap sekeliling ruangan olahraganya yang sepi sambil menikmati rokoknya. Sudah pasti beberapa saat lagi para guru akan mulai mencarinya.

Kyuhyun mengangkat ujung bibirnya. Yeah, ini adalah sekolah ke 6 yang ia masuki selama berada di Daejeon City ini. Baru satu hari, yakni hari ini. hari pertama masuk kesekolah tapi sudah membolos. Memang benar-benar seorang murid pembangkang sejati, pikir Kyuhyun sambil tertawa singkat.

Kyuhyun perlahan membuka kaca jendela ruang olahraga. Ia berniat untuk kabur melalui jendela. Kyuhyun membuang sisa rokoknya keluar jendela dan mengambil batang rokok lainnya dari dalam saku seragamnya yang tidak pernah terpakai rapih, selalu saja baju itu dikeluarkan dan celananya tidak pernah memakai tali pinggang sesuai dengan kaidah berpakaian yang berlaku di setiap sekolah yang dimasukinya. Tak lupa pula, Kyuhyun mengambil sebuah korek api dari dalam kantong lainnya untuk menyalakan putung rokok yang kini sudah berada lagi didalam mulutnya. Setelah menyalakannya , Kyuhyun membuang korek api itu sembarangan sehingga tanpa sengaja api korek itu mengenai tirai jendela. Kyuhyun yang masih sibuk mengisap rokoknya sama sekali tak menyadari dengan api yang mulai menjalar. Dengan cepat api membakar tirai-tirai yang tipis itu.

“Ouch! Sial!” umpat Kyuhyun saat sadar akan apa yang terjadi. Lalu ia melompat dari duduknya ditepi jendela dan segera berlari mencari air di kamar mandi yang ada disebelah ruang olahraga. ia menyambar sebuah ember yang langsung dilihatnya pertama kali ada diatas westafel kamar mandi, namun, sungguh sangat disayangkan olehnya, tak ada air setetespun air di bak mandi tersebut. Kyuhyun yang mulai panik pun lantas berlari ke WC di sebelah kamar mandi. NIHIL. Sama saja. bak mandinya tak terisi air sedikitpun. Kosong. Tak ada cara lain, akhirnya sambil mengumpat kesal Kyuhyun membuka kran air dan menatap pasrah ketika kucuran air yang kecil itu masuk kedalam ember.

*

Dentingan permainan Youngmi benar-benar membuat semua orang yang melihatnya ketika itu terpukau. Tak jarang beberapa penonton berteriak-teriak memanggil namanya namun segera diam kembali ketika salah seorang petugas acara mempeloti mereka. Para juri yang duduk dimeja mereka masing-masing juga kerap saling berbisik-bisik satu sama lain sambil beberapa kali melirik ke Youngmi yang masih saja terus memainkan pianonya. Jari-jari tangan Youngmi seakan tak lelah untuk terus menekan tuts-tuts benda berukuran besar dan berwarna hitam mengkilat itu.

Sementara itu, Youngmi yang sedang bermain dengan anak-anak piano sibuk dengan pikirannya sendiri. bagi dirinya, bermain piano adalah segalanya. Hal terpenting di hidupnya. Piano sudah menjadi seperti kekasihnya sendiri. Youngmi yang sudah mahir memainkan piano sejak kecil itu, saat ini tengah berfikir tentang sesuatu hal..

Ya.. suatu hal.. Youngmi adalah type gadis yang selalu mengungkapkan isi hatinya dengan memainkan piano. Dari permainan termudah hingga yang terpayah, semua permainan piano bisa dikuasainya dengan sa.ngat.ba.ik. Sama seperti sekarang. Youngmi memainkan piano karena ia merasakan sesuatu hal yang membuatnya bahagia. Apa itu?

Youngmi tersenyum lebar dan tepat pada saat itu juga beat permainan pianonya mulai berangsur-angsur  cepat, sehingga membuat seluruh penonton dan juri-juri semakin bertambah terpukau dengan keahlian gadis berumur 17 tahun itu dalam memainkan piano. masih muda tapi sudah berbakat. Kalimat itu yang cocok sekali diberikan untuk seorang gadis bernama lengkap Cha Youngmi. Anak dari sebuah keluarga bermarga ‘Cha’ yang terdiri atas Tuan Cha Han Seo dan Nyonya Nam Geurim.

Bersyukur. Yaa…. seorang Cha Youngmi, saat ini mau memainkan piano dengan indah nya bukan untuk memenangkan perlombaan ‘bermain piano’ tingkat nasonal yang tahun ini diselenggarakan di Daejeon city dan ia ikuti lagi kali ini semata. Melainkan, karena ia merasa bersyukur. Youngmi mengungkapkan rasa syukurnya dengan memainkan tuts-tuts piano dengan alunan dentingan yang indah dan terdengar sangat menarik perhatian bagi siapa saja yang mendengarnya.

Youngmi,….. benar-benar merasa bersyukur kepada Tuhan karena masih memberikannya kesempatan untuk hidup sampai saat ini sehingga, ia masih bisa melihat wajah senyum diwajah kedua orang tuanya, serta melihat wajah bahagia dari orang-orang lain disekitarnya yang sangat menyayangi ia. Youngmi sangat bersyukur mendapatkan semua hal itu.

*

Kepulan asap yang keluar dari ruang olahraga, sontak membuat seluruh murid SMA Hangyeong Daejeon terkejut. Merekapun berbondong-bondong berlari keluar kelas dan mencoba membantu memadamkan api yang terus saja berkobar besar.

*

Gemuruh tepuk tangan terdengar sangat keras ketika Youngmi menerima piala sebagai pemenang pertama dalam ajang Lomba Piano Tingkat Nasional tahun ini. Youngmi menyalami para juri dengan senyuman lebar yang tak kunjung lepas dari bibir merahnya. Wajah mungil dan manis Youngmi terlihat berseri dan bahagia.

Para Fans Youngmi pun bertepuk tangan bahagia, mereka senang karena Youngmi, idola mereka yang telah berkali-kali memenangkan Lomba Piano sebagai pemenang pertama diberbagai ajang yang pernah ia ikuti sebelum ajang ini, kali ini berhasil memenangkan ajang lomba piano tingkat Nasional lagi.

Bercerita tentang keahlian Youngmi sebagai seorang pianist, gadis itu sudah menjadi seorang pianist sejak umurnya 5 tahun. Bahkan ketika beranjak ke usia 6 tahun ia telah menjadi seorang pianist berbakat yang selalu memenangkan setiap ajang lomba piano yang diikutinya serta menjadi satu-satunya pianist cilik terbaik sepanjang sejarah pianist cilik di Korea Selatan. Gelar itu masih belum hilang juga sampai umur Youngmi berusia 17 tahun seperti sekarang. Kemampuannya memainkan piano yang sudah setara dengan kemampuan orang dewasa bermain itu, membuat Youngmi tak hanya memenangkan lomba piano di dalam negerinya saja. Tapi, Youngmi juga pernah mengikuti lomba piano tingkat internasional ketika umur dia 12 tahun untuk mewakili negara asalnya yakni KorSel diajang ‘American Internasional Phiano Awards’ yang diadakan tahun itu, dan ia menang. Ia menyabet juara pertama sehingga membuatnya sangat dibangga-banggakan oleh masyarakat KorSel. Sebab gadis cilik satu itu telah mengharumkan nama bangsa di ajang Perlombaan Dunia.

Dan, Diantara ratusan fans-fans yang berkumpul membentuk sebuah lautan manusia itu, terdapat ditengah-tengah kursi penonton berdiri Tuan dan Nyonya Cha. Keduanya memandang bangga anak perempuan mereka satu-satunya yang kini tengah berfoto ria bersama para dewan juri. Nyonya Cha menangis bahagia sedangkan Tuan Cha Cuma tersenyum melihat Youngmi.

“sampai saat ini, aku masih tidak menyangka, Pa.. kalau ternyata… anak kita masih bertahan hingga sekarang.. “ ucap Nyonya Cha dengan mata yang masih berlinangan airmata. Airmata bahagia? Yeah.. benar. happy tears dan air mata syukur… Nyonya Cha merasakannya kali ini.

“gadis kecil kita kini masih berada bersama kita pa.. menemani kita, membanggakan kita dengan kepintarannya dan kebaikkannya terhadap orang lain disekitar dia.. juga kedewasaannya.. semua hal yang ia punya.. Appa tau? setiap kali mengingat hasil ronsen Youngmi dulu saat ia berusia 2 tahun, aku selalu berfikir betapa kuasanya Tuhan. hasil itu sangat berbanding jauh sekali dengan keadaannya sekarang..” ujar Nyonya Cha lagi yang suaranya lebih mirip sebuah bisikan. Perlahan, Tuan Cha pun memeluk tubuh istrinya yang masih menangis terisak-isak itu. beliau memberikan Nyonya Cha waktu yang cukup lama untuk menangis, agar semua gundah-gundah didalam hati perempuan setengah baya itu dapat keluar supaya tak lagi membebani hatinya. Tak lama kemudian, saat tangisan Nyonya Cha mulai mereda, suaminya melihat di seberang sana Youngmi tampak tengah berlari menghampiri mereka berdua sambil melambai-lambaikan tangan. Senyum masih saja tak hilang dari wajah gadis itu berdarah Korea-Indonesia itu.

Tuan Cha segera berbisik di telinga istrinya dengan kedua mata yang tak pernah melarikan diri sedikitpun dari sosok Youngmi didepan sana. “anak kita adalah anak yang kuat, ma.. Cha Youngmi adalah seorang gadis yang kekuatannya jauh lebih kuat dari apa yang kita bayangkan.. ”

*

Api sudah padam sepenuhnya. Namun terlihat jelas di beberapa bagian, dinding ruang olahraga telah gosong akibat kebakaran yang terjadi beberapa menit yang lalu.

Kepala Sekolah Kim masuk kedalam ruang olahraga dan terkejut melihat ruangan itu. lalu pandangan matanya jatuh pada satu titik, yaitu pada sosok Kyuhyun yang duduk santai ditepi jendela dan bermaksud hendak menyalakan rokoknya lagi.

“CHO KYUHYUUUUN !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriaknya histeris.

*

Sebulan kemudian..

[Kyuhyun’s POV]

Aku berjalan memasuki sekolah baruku. Hari masih pagi. Belum ada seseorang pun disana. Mentari pagi menyinari rambutku yang berwarna merah. Aku memandang sekolah baru ku sepintas lalu, dan mendesah. berapa kalipun aku masuk kesekolah baru, hasilnya hanya akan membuatku kesal. Toh aku memang sudah tidak ada minat untuk sekolah lagi.

Kali ini aku mendesah untuk kesekian kali. ini pasti akan terasa membosankan. Karena di kelas yang baru ini, aku harus mengulang materi pelajaran yang sama seperti tahun lalu. Karena tahun kemarin aku tak lulus Ujian SMA. Eomma tampaknya benar-benar kecewa padaku. Jadi entah kenapa setelah ia berdiam diri selama sebentar, ia mengatakan tiba-tiba saja bahwa kami akan segera pindah keluar kota. Dan di daerah ini sekarang. Daerah yang belum pernah aku datangi. Daejeon. Aku tahu, sangat tahu. Ibuku itu pasti mengharapkan awal yang baru dan lingkungan yang baru dapat membuatku berubah.

‘oh, ya? Kita lihat saja nanti!’ batinku sambil terus berjalan.

Kini, Aku berhenti tepat di lorong kelas baruku.

‘Jadi ini sekolah baruku!’ kataku masih dalam hati.

samar-samar telingaku menangkap sebuah suara merdu yang mengalun dari ruangan di lorong ini. Ini seperti suara… piano.

Suara piano itu semakin lama semakin terdengar jernih dan indah, membuat kakiku bergerak mendekati, mencari tau asal suara tersebut.

Aku menoleh ke arah dalam ruangan dari balik pintu yang ternyata terbuka. Ternyata, Di dalamnya ada seorang gadis mungil yang sedang memainkan piano.

Aku terus mendengarkan permainan piano gadis itu. Entah kenapa, rasanya setiap dentingan tuts piano yang dimainkan gadis itu perlahan-lahan membuatnya hatiku merasa tenang dan tentram. lima menit kemudian permainan piano itu berakhir, namun aku masih terdiam di daun pintu sambil memandangi gadis yang membelakangiku itu. Sampai tiba-tiba, tatapan kami bertemu.

gadis itu tersenyum. Akupun membalas senyumannya dan menyapa, “ Hy~!”

“Hy~!”

mataku memperhatikan gadis yang duduk beberapa meter dari hadapanku itu dengan seksama. Melihatnya dari atas kebawah, lalu keatas kembali. Pakaiannya sangat rapi. Rambutnya hitam panjang dan terlihat berkilau. Sangat cantik. Sungguh penampilan yang kontras sekali dengan penampilanku yang sangat berantakan. ‘Tipe murid baik!’ diam-diam aku mendesah, menatap gadis itu.

“Kau murid baru ya?” gadis itu tiba-tiba bertanya, menyadarkan aku dari lamunan yang terus saja menatap gadis tersebut. “ Rasanya aku belum pernah melihatmu disini sebelumnya!” lanjutnya.

Aku tertertawa kecil. “Ya. Baru pindah hari ini..”

“Kalau begitu selamat datang!” Katanya lagi sambil masih tersenyum.

Kata-kata itu sempat membuatku kaget sebentar. Bukan kata-katanya. Tapi entah mengapa cara ia bicara bukan seperti cara bicara orang lain yang biasanya bertanya padaku. Perkataan dia tenang.

Tapi aku meyakinkan hati bahwa itu palingan juga hanya dikarenakan perawakan dia sebagai tipe murid baik. Aku mendesah. Murid-murid tipe murid baik seperti itu sama saja. Aku tidak mau bergaul dengan murid seperti gadis dihadapanku itu. Terlalu membosankan.

“Tidak usah bersikap ramah!” ketusku padanya. Dan bisa kulihat dengan jelas, gadis itu terkejut mendengar perkataanku.

“Kenapa memangnya?”ia bertanya lagi. Dan kali ini kujawab dengan sebuah sunggingan senyum sinis.”Kenapa?” aku berhenti tersenyum lalu menatapnya tajam. “ Kau akan tahu satu atau dua minggu lagi, saat kau akan mengucapkan selamat tinggal padaku!”

Setelah berkata seperti itu, segera aku membalikkan tubuh dan pergi meninggalkan ruangan itu. meninggalkan gadis pemain piano itu sendiri yang sepertinya masih berusaha mencerna kata-kataku barusan di dalam ruangan yang ditempatinya.

*

[Youngmi’s POV]

Aku terus menekan tuts-tuts piano dihadapanku dan memainkan sebuah lagu. lagu miliknya kangta ”confession”, satu-satunya lagu favoritku. Piano itu seakan mengerti perasaan pemainnya, ia terus mengeluarkan bunyi dentingan yang indah setiap kali aku menekan tutsnya, sama persis dengan perasaanku saat ini.

Saat dentingan tuts terakhir yang aku mainkan, aku berhenti dan membuka mataku yang tadi terpejam selama bermain. Samar-samar aku mendengar ada langkah sesorang yang menghampiri pintu ruangan musik, tempatku berada saat ini. Sebenarnya aku sudah mendengarnya dari tadi saat masih bermain piano. Tetapi aku memilih untuk terus bermain. Dan, sekarang aku mendengarkan langkah itu lagi. Lebih jelas dengan kali ini ditambah perasaanku yang berkata bahwa sepertinya ada yang sedang memerhatikanku. Akupun menoleh kebelakang. tatapanku jatuh pada sesosok laki-laki yang berdiri di pintu masuk ruangan musik sekolah.

Laki-laki itu memakai seragam yang sama seperti halnya seragam laki-laki di sekolah ini. Tapi, aku belum pernah melihat dia sebelumnya. But, itu tidak akan jadi alasanku untuk tidak menyapanya, kan?

“ Hy~!!” baru saja aku hendak menyapa laki-laki itu, laki-laki itu sudah menyapaku lebih dulu.

“Hy~!” aku membalas sapaannya sambil tersenyum. kuperhatikan untuk beberapa detik lamanya, laki-laki itu sepertinya sedang memperhatikanku dari atas hingga bawah. Lalu manggut-manggut sendiri, seolah menyimpulkan sesuatu tentang diriku.

“Kau anak baru ya? Rasanya aku belum pernah melihatmu disekolah ini sebelumnya!” tanyaku tiba-tiba pada laki-laki itu.

“Ya! Baru pindah hari ini!” jawab laki-laki itu.

“Kalau begitu selamat datang!” kataku lagi, masih tersenyum.

Aku melihat laki-laki itu mendesah beberapa saat, lalu ia menjawab dengan ketus. Jawaban yang sempat membuatku sangat terkejut. “Tidak usah bersikap ramah!”

“kenapa memangnya?” tanyaku lagi, bingung.

“kenapa?” Laki-laki itu tertawa sinis sebentar lalu menatapku tajam. “Kau akan tahu satu atau dua minggu lagi, saat kau mengucapkan selamat tinggal padaku!” katanya dan sesudah berkata seperti itu, laki-laki berambut merah menyala itu langsung membalikkan badannya membelakangiku dan pergi keluar dari ruangan.
aku terdiam beberapa saat. berusaha mencerna maksud ucapan terakhir dari lelaki itu tadi..aku tertawa pelan.

“Baru kali ini aku bertemu laki-laki yang sikapnya lain dari yang lain!” gumamku pelan disela tawa.

KRIIIIIIIIIIIIIIIIIING~~! Suara bel sekolah yang berbunyi nyaring sontak membuatku tersadar dari tawa.

‘Aduh, jam pejaran pertama pelajarannya Minrin Saengin. Aku tidak boleh terlambat karena kalau sampai itu terjadi, bias dibunuh aku dengan guru pelajaran Bahasa Inggris kami yang sangat, sangat, dan sangat terkenal G.A.L.A.K itu!’

 …::::TBC::::…

WARNING : JANGAN TANYA KENAPA PANJANG BGT! Jujur, nulis dlm tulisan yang panjaaaaaaang sekali itu adalah slh stu ciri khas/ kebiasaan arny. Wktu lagi nulis gak tau kenapa semua kata-kata itu meluncur begitu saja bak peluru dalam medan perang (??) jdi makanya kdg2 srg gbisa terkontrol. Kalo gak suka yah, gak ush baca. Tp bg yang mau menerimanya arny ucapin makasi yang besar sebesar buah duren (?). saat ini arny jg sedang dlm proses pembelajaran cara membuat FF singkat sehingga tidak panjang lagi seperti FF arny sbelum-sebelumnya dan tentunya supaya para Reader gak bingung dgn FF ini. hehehe, ^_______^ Gomawoo~~*BOW*

About Arliani_95 Suharli

i'm ordinary Girl~~ Im like Koreaaa and All about Korea~~~!! I'm ELF, VIP, Sone and Shawool!! in SuJu, I love Kibum, Yesung and Kyuhyun..... in SHINee, I love Keyyyy!!!! and Taeminnnnn!!!Second (?) Husband.. kkkekek, An the last in Sone, I veri love all member, specially Taeyeon, Yoona, Tiffany, and Sunny... :) :) :) In BIG BANG, GD Is My hehehehe... gomawoo..

Posted on 27 May 2011, in Super Fanfiction and tagged , , . Bookmark the permalink. 7 Comments.

  1. Iya nih, jaman sekarang banyak banget orang tua yang seenakny kawin cerai, ujung-ujungny anak sendiri kan yang jadi korban

  2. aigoo~ gara2 umma appa kyu cerai sih kyunjdi nappeun namja deh!! T.T
    mudh’an si youngmi bikin kyu sadar!!! hah… jgn sa ending ya thor??? ㅋㅋㅋ

  3. Kyu bener2 jadi bad boy ya d sini, gile bener pindah berapa sekolah tuh! Tiap minggu lg. . .
    Tu yg d maksud ibu y youngmi, youngmi y sakit parah lg pa jgn2 kelainan jantung. . . .
    Seru,Lanjut. . .

  4. Mian chingu.. Ini ceritanya terinspirasi dari novel yah 🙂

Leave a reply to jiheen Cancel reply