Category Archives: HeLLeN Hoon

[FF/S/4/PG-15] Maybe..Yes?! – End

TITLE: Maybee..Yes?!

MAIN CAST: SNSD YURI – SUPER JUNIOR SIWON

OTHER CAST: SNSD and Super Junior members

GENRE: ROMANCE

TYPE: SERIES [4SHOT]

Part 1 :: Part 2 :: Part 3

Read the rest of this entry

[FF/S/3/PG-15] Maybe..Yes?!

TITLE: Maybee..Yes?!

MAIN CAST: SNSD YURI – SUPER JUNIOR SIWON

OTHER CAST: SNSD and Super Junior members

GENRE: ROMANCE

TYPE: SERIES [4SHOT]

Part 1 :: Part 2
Read the rest of this entry

[FF/S/2/PG-15] Maybe..Yes?!

TITLE: Maybee..Yes?!

MAIN CAST: SNSD YURI – SUPER JUNIOR SIWON

OTHER CAST: SNSD and Super Junior members

GENRE: ROMANCE

TYPE: SERIES [4SHOT]

RATING: +15

Part 1

Read the rest of this entry

[FF/2S/2] Stupid Think [End]

Cast:

Girls’ Generation – TVXQ

Part DUA

[ENDING]

  Read the rest of this entry

[FF/2S/1] Stupid Think

Cast:

Girls’ Generation

Part SATU

Read the rest of this entry

[FF/S/1] Love For The Darkness

CAST : SNSD – Super Junior – TVXQ

GENRE : Romance

Type : Series [Onwriting]

 

LOVE FOR THE DARKNESS

[Part 1]
“HEY KAU PENCURI!!! KEMBALI!!!!” suara lengkingan dari luar sontak membangunkan Jessica yang sedang terlelap.

“Krystal…jangan berisik..!!” kesal Jessica seraya membenahi selimut yang menyelubungi tubuhnya.

“DASAR KUCING JELEK, JANGAN AMBIL MAKANANKU!!!!!”

“Aissshhh HEY BERISIK!!!” teriak Jessica kesal karena tidurnya benar-benar terganggu oleh suara yang super cempreng.

“Ng~?!!” Jessica mengerjap-ngerjapkan matanya merasa ada yang aneh.

Setelah beberapa saat akhirnya ia sadar bahwa ia tak sedang berada di kamarnya.

Aroma udara yang pengap membuatnya sadar ia kini berada di penginapan kumuh, bukan di kamarnya yang nyaman.

“Menyebalkan..” ratapnya.

“LIHAT SAJA NANTI KALAU KETEMU AKAN AKU BUANG KE LAUT KAU KUCING JELEK!!!” suara melengking milik Sooyoung kembali menggema ke penjuru penginapan yang suasananya memang sepi.

Jessica hanya mampu menghela nafas, suara pemilik penginapan ini benar-benar sangat mengganggunya.

Dengan malas iapun beranjak menuju balkon.

“Ah~segarnya..” senangnya saat membuka pintu dan ia disambut oleh angin pantai yang sejuk.

“Beruntung ada udara segar ini..kalau tidak aku bisa mati karena suara si tiang listrik itu..” gumam Jessica sambil menggeliat malas.

“Oh..pantai..?!!” tanpa pikir panjang lagi Jessica segera meraih jaketnya dan keluar menuju pantai yang jaraknya tak jauh dari penginapannya.

“Aku rasa ini cukup menyenangkan..” girang Jessica yang tak dapat menutupi rasa senangnya melihat pantai di hadapannya saat ini.

Udara pagi terasa sangat segar, aroma laut dan deburan ombak membuatnya menjadi tenang dan nyaman.

“Omma..maaf..semoga tempat ini bisa menenangkan pikiranku sebelum aku kembali ke rumah dan menerima si Kim tua itu..” ucapnya lagi, gadis itu bagai sedang bicara pada laut.

“ARRGGHHHH!!!!” tiba-tiba terdengar teriakan yang menggema membuat Jessica yang sedang menikmati ketenangan menjadi terkejut dan menoleh ke asal suara.

Tak jauh dari sana seorang gadis sedang berjalan masuk ke dalam air.

“AARGGHHHH!!” Gadis itu kembali menjerit dan terjatuh.

“Dia sedang apa?!” heran Jessica yang masih memperhatikan tingkah laku gadis yang ia rasa sedang bersikap aneh.

Tanpa sadar kaki Jessica melangkah menghampiri gadis yang terlihat sedang frustasi.

Gadis itu bangkit dari jatuhnya dan kembali berjalan memasuki air.

Ia terlihat putus asa dan sedang menangis.
“Jangan bilang dia mau bunuh diri..?” tebak Jessica seraya mempercepat langkahnya hingga berlari kecil menghampiri gadis bernama Yuri yang tubuhnya kini sedang terombang-ambing dipermainkan oleh ombak.

“HEY JANGAN LAKUKAN HAL BODOH..!!” Teriak Jessica seraya menangkap tubuh Yuri yang bagai tak bernyawa.

Dengan sekuat tenaga Jessica menarik tubuh Yuri ke arah pantai.

Akhirnya dengan susah payah mereka sampai, Jessica menghempaskan tubuh Yuri diatas pasir, ia sendiri berusaha mengatur nafasnya yang tersengal-sengal lelah.

Pagi ini tanpa sadar ia telah melakukan olahraga yang cukup menguras tenaganya.

“HEY, KALAU MAU MATI JANGAN DI DEPANKU..MENGERTI!!!” omel Jessica sambil melotot kesal pada Yuri, gadis itu yang awalnya tak memperdulikan Jessica akhirnya membuka mata dan memperhatikan gadis berambut pirang itu.

“Mati?? Siapa yang mau mati??” tanya Yuri yang menatap sinis pada Jessica.

“Apa?!”

“Dengar ya nona sok tau, jangan campuri urusan orang lain, apalagi urusanku…jangan sok jadi pahlawan..karena di sini tak ada yang ingin mati..!!!” ketus Yuri yang melotot pada Jessica.

“A-apa?!” kini Jessica jadi bingung dengan ucapan Yuri.

Dengan kesal Yuri berusaha bangkit, Jessica kini hanya mampu menatap bingung pada gadis berkulit coklat yang terlihat sangat menyebalkan.

Sesaat keduanya saling bertatapan, lalu tanpa mengatakan apapun Yuri segera pergi meninggalkan Jessica yang kesal sendiri.

“Dasar aneh..!!!!” umpat Jessica.

*#*#*#*

“HEY APA YANG KAMU LAKUKAN PADA LANTAIKU?!!!” Suara lengkingan Sooyoung menghentikan langkah Jessica, Jessica berbalik dan menemukan Sooyoung sedang menatapnya dengan tatapan-iblis.

“Ma-maaf..aku basah..” ucap Jessica.

“Tentu saja aku tahu kamu basah, karena itu lantaiku jadi basah begini..tolong ya nona Jes-Jes…Jes..”

“Jessica..”

“Ah iya, Jessica..bila selesai bermain di pantai sebaiknya bersihkan dulu tubuhmu…jangan seperti anak kecil yang..”

“Permisi..?!!” omelan Sooyoung terpotong oleh tamu yang datang.

“Ah ya..selamat datang di penginapan Choi..” sambut Sooyoung tiba-tiba berbalik meninggalkan Jessica yang sedang kedinginan.

“Ada yang bisa aku bantu..apa kalian berdua ingin menginap di sini?!” tanya Sooyoung pada Siwon dan Hyoyeon.

Jessica menatap kedua tamu itu sekilas lalu segera kabur sebelum Sooyoung kembali melanjutkan omelannya yang menyebalkan.

*#*#*#*

Jessica masuk ke kamarnya dengan terburu-buru.

Di awal hari ini ia sudah mengalami dua kali hal buruk, pertama bertemu dengan gadis aneh di pantai dan yang kedua ia malah diceramahi oleh gadis yang yang menyebalkan di depan orang lain.

“Kenapa aku tidak bisa merasa tenang sebentar saja..” gerutu Jessica sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

“Eng??” mata Jessica menangkap sesosok pria yang sedang termenung di dalam kamar seberangnya.

“Tampannya..!” gumam Jessica menatap sosok pria itu.

Namun saat sadar dengan kehadiran Jessica, pria itu dengan sedikit panik ia langsung menutup korden kamarnya.

“Aisshh..apa aku ini penyakit menular?? Kenapa semuanya sepertinya takut aku dekati…” gerutu Jessica.

Lalu segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

*#*#*#*

“Gawat..dia sudah melihatku…sekarang harus bagaimana?!” panik Donghae karena Jessica sadar dengan kehadirannya di tempat ini.

“Tenang..aku harus tenang..” bisik Donghae pada dirinya sendiri.

Donghae menarik nafas dalam-dalam mencoba untuk menenangkan dirinya yang panik.

“Errr..!!!” erangnya seraya memegang perutnya yang sedang terluka karena tusukan botol.

“Semoga ia tak sadar siapa aku..” harap Donghae pasrah, karena sekarang ini ia tak punya kekuatan untuk melakukan apapun.

*#*#*#*

Dengan ragu Yuri menghidupkan ponselnya, benda yang sudah beberapa minggu ini ia jauhi.

Beberapa detik kemudian puluhan pesan masuk secara beruntun membuatnya tersenyum hambar.

Satu persatu Yuri membaca pesan-pesan yang ia dapat dan itu dikirim hanya dari seorang saja. Hanya dari pria itu~

“Kenapa..kenapa kamu begitu baik…” desahnya makin kacau.

Gadis itu menatap nanar pada ponselnya lalu setelah menarik nafas untuk mengumpulkan segala keberaniannya, akhirnya ia menghubungi si pengirim pesan.

“Yuri..??!!” terdengar suara pria dari ponselnya, nadanya terdengar cemas.
“Yuri..apa ini kamu?!!” tanyanya lagi, kali ini suaranya terdengar melembut.

“O-oppa..” ucap Yuri pelan dan ragu.

Terdengar suara helaan nafas dari pria itu.

“Syukurlah aku masih bisa dengar suaramu..” lega Yunho.

Hati Yuri bagai teriris mendengarnya.

Kenapa pria itu begitu baik padanya??

“Yuri-ssi..apa di sana kamu hidup dengan baik?” tanya Yunho dengan suara bergetar.

“Hm..”

“Syukurlah..asal aku masih bisa dengar suaramu…itu sudah cukup..tenanglah..aku tak akan mengganggumu lagi…dan terima kasih sudah mau menghubungiku…”

Mendengar itu airmata Yuri kembali mengalir.

“Kau..Kau..kenapa selalu begini..?!” ucap Yuri di sela tangisnya.

“Jangan baik seperti ini..ini hanya membuatku makin merasa bersalah..” pinta Yuri.

“Yuri-ssi..”

“Kau pria baik Yunho-ssi..maka carilah gadis yang baik pula…jangan..”

“KWON YURI!!!” bentak Yunho.

“………” keduanya membisu sesaat.

“Dengar, aku tahu kamu tak pernah menyukaiku..tapi tolong jangan minta aku melakukan hal bodoh itu..karena sama saja kamu menghina cintaku ini..”

“………..”

“Kalau kamu memang tak ingin bersamaku..kamu bisa pergi dan aku tak akan menahan..tapi jangan pernah minta aku untuk berhenti menyukaimu…”
“……………” Yuri tak mampu mengatakan apapun lagi.

“Jaga dirimu…” setelah mengatakan itu sambunganpun terputus.

“Kau…dasar bodoh..pria yang bodoh!!” maki Yuri makin putus asa.

*#*#*#*

“Bagaimana?!” tanya Siwon saat Hyoyeon menghampirinya.

“Di sini cuma ada 5 penghuni…seorang gadis bernama Jessica yang tadi kita lihat itu, lalu seorang lagi bernama Kwon Yuri, tapi dia sedang tak di kamarnya..lalu ada kita berdua dan terakhir Choi Sooyoung si pemilik penginapan ini…”

Siwon mengerutkan kening.

“Tamu sebelum ini?”

Hyoyeon menggeleng pelan.

“Dua hari yang lalu ada pasangan suami istri yang menginap tapi hanya semalam, mereka bernama Taeyeon dan Leeteuk.. lalu 3 minggu yang lalu hanya ada seorang pria bernama Kim Ryowook yang menginap 2 hari karena ingin memperingati hari kematian sahabatnya yang meninggal di pantai ini, itupun ia lakukan setiap tahun..” terang Hyoyeon mengakhiri penjelasannya.

“Tidak mungkin salah..” gumam Siwon datar.

“Hm..mungkin dia tak di penginapan ini, lagipula sama saja menyerahkan diri bila bersembunyi di penginapan…dan mungkin ia memang berada di desa ini..tempat ini sangat terpencil dan sangat baik untuk dijadikan tempat persembunyian..juga untuk menenangkan diri dari berbagai masalah…” Hyoyeon melepas pandangannya ke arah pantai. Gadis itu tersenyum sendiri melihat pantai di hadapannya yang bagai sedang menggodanya untuk bermain dengan pasir dan air laut.

“Kalau begitu kita bertahan di sini beberapa hari untuk memastikan, aku akan menghubungi kantor pusat..” putus Siwon lalu melangkah pergi.

“Apa itu berarti aku boleh bermain sebentar di pantai?” tanya Hyoyeon polos membuat langkah Siwon berhenti dan berbalik menatap gadis itu.

“Bagaimana kalau kamu sekalian minta dimutasikan ke tempat ini, jadi tiap hari kamu bisa bebas bermain di pantai sana…”

“KAU!!” Hyoyeon hanya mampu melotot kesal pada patner kerjanya yang super menyebalkan itu.

“Lalu sekarang bagaimana?” tanya Hyoyeon pasrah.

“Satu saranku..”

“Apa?”

“Mandilah..tubuhmu bau..” kata Siwon dengan ekpresi datar lalu berbalik dan pergi begitu saja.

“Kau..!! Kalau saja di dunia ini tak ada dosa dan hukum aku pasti sudah membunuhmu Choi Siwon..!!!” geram Hyoyeon.

“Tapi..apa tubuhku memang sebau itu??” tanya Hyoyeon sambil mengendus aroma tubuhnya.

“Hm..tak ada yang aneh..lagipula aku hanya tak mandi 4 hari..dia saja yang berlebihan..menyebalkan..!!” gerutu Hyoyeon lalu segera menuju ke kamarnya yang tepat berada di samping kamar Siwon.

*#*#*#*

“Membosankan~~~!!” gerutu Jessica karena tak ada hal yang dapat ia lakukan saat ini, ia bersandar lemas pada pembatas balkon.
“Seharusnya aku mengajak Fany atau Sunny ke sini..jadi aku tidak akan sebosan ini..” sesal Jessica.

“Hm..dia?!” Jessica melihat sosok Yuri yang sedang melukis di dekat gazebo.

“Gadis itu ternyata bukan orang gila ya?” Jessica memperhatikan dengan seksama Yuri yang sedang larut dalam dunia kanvasnya.

“Dia..cantik juga..manis..” gumam Jessica yang tanpa sadar sedang tersenyum sendiri memperhatikan Yuri.

“Kira-kira apa ya yang sedang ia lukis?” penasaran Jessica sambil mencoba melihat ke arah kanvasnya namun sia-sia, dari jarak seperti ini dan posisinya berdiri, tak memungkinkannya melihat obyek yang sedang Yuri lukis.

“Yuri-ya..!!!!” terdengar suara Sooyoung, gadis itu terlihat menghampiri Yuri.

“Melukis apa?” tanya Sooyoung sambil duduk di gazebo.

“Aku sendiri tak tahu..” jawab Yuri singkat tanpa mengalihkan matanya dari kanvas di hadapannya.

Terdengar tawa Sooyoung.

“Kamu itu tak pernah sadar dengan apa yang kamu lakukan..tapi itulah kamu..ok teruskan saja..karena apapun hasil lukisanmu, pasti akan jadi sesuatu yang indah dan berharga..”

Sesaat Yuri menghentikan kegiatannya, ucapan Sooyoung sekilas seperti sebuah tamparan baginya.

Jessica yang berada di lantai atas makin tertarik dengan kedua gadis itu, mereka terlihat sangat akrab, dan sikap Sooyoungpun terlihat berbeda pada Yuri begitupun dengan Yuri yang tadi ia anggap menyebalkan.

“Yuri-ya..aku tahu apa yang kamu cemaskan saat ini..akupun tak ingin mendiktemu apalagi kamu lebih tua dariku…tapi sama seperti lukisanmu..aku rasa kamu tak tahu apa yang sedang kamu lakukan saat ini…” Yuri menoleh pada Sooyoung.

“Lakukan saja..itu saranku..” kata Sooyoung lagi.

“Maksudmu?”

“Sama seperti melukis..kamu tak pernah tau apa yang sedang kamu lukis..kamu hanya terus berjalan ke depan..menyelesaikan lukisanmu itu..jadi..kenapa kamu tak mencoba melakukan hal yang sama bersama Yunho oppa..??”

“……….” Keduanya membisu.

Sooyoungpun tak ingin meneruskan ucapannya karena ia tahu yang sedang ia bahas ini adalah sebuah hal yang sangat sensitif bagi Yuri.

“Ini..” Yuri tertunduk dalam.

“Ini tak semudah yang kamu pikir Soong..”

“Dengar Yul..terkadang kita tak menyadari bahwa disekitarnya ada sosok-sosok yang mungkin tak pernah kita sadari kehadirannya. sosok yang benar-benar tulus menyayangi kita..kamu hanya perlu gunakan hati, pikiran dan nalurimu untuk rasakan kehadirannya karena kadang mata tak dapat melihatnya…” Sooyoung tersenyum tulus pada Yuri.

Jessica yang mendengar ucapan Sooyoung ikut termenung merenungi ucapan gadis jangkung itu. Ia tak menyangka ucapan seperti itu dapat keluar dari mulut gadis yang sangat menyebalkan dan terkadang kekanak-kanakan karena suka mengumpat pada kucing yang mencuri makanannya.

*#*#*#*

Donghae menajamkan pendengarannya agar memastikan suasana benar-benar hening dan tak ada orang yang masih berkeliaran di penginapan ini.

Dan dengan mengendap-endap dalam kegelapan, pria itupun keluar meninggalkan kamarnya, ia sangat kelaparan karena itu ia memutuskan untuk keluar membeli sesuatu.

Waktu masih menunjukkan pukul 08.12pm namun suasana di desa ini bagai tak berpenghuni. Suasana nampak sepi dan hening juga gelap.

Tapi semua itu malah membuat Donghae dapat bergerak lebih leluasa karena itu ia memilih datang ke desa ini.

Setelah membeli beberapa kebutuhan dan bekal, ia segera kembali ke penginapan, walaupun tempat ini terasa sangat aman baginya namun ia tetap tak ingin mengambil resiko berlama-lama di luar seperti saat ini.

“Omma…?!!” sayup-sayup Donghae mendengar isakan seorang gadis.

Dengan waspada Donghae memperlambat langkahnya dan menjauhi cahaya agar sosoknya tak terlihat oleh gadis yang berada beberapa meter darinya.

“Ok tenang Jung Sooyeon…semua pasti akan baik-baik saja…” ujar Jessica pada dirinya sendiri.

Gadis itu menarik nafas dalam-dalam dan berusaha menenangkan dirinya.

“OK kita mulai lagi..” kata gadis itu berbicara seorang diri.

“Tadi aku pasti berangkat dari arah sana..kalau toko kelontong itu ada di sana..seharusnya di sini ada tikungan…arrr tapi kenapa tidak ada…omma bagaimana aku bisa kembali ke penginapan..​​​???” ratap Jessica mulai frustasi, melihat kepanikan Jessica, Donghae berusaha menyimpan tawanya karena tingkah laku gadis itu.

Gadis itu bertingkah panik dengan mondar-mandir dan terus berbicara sendirian.

Akhirnya setelah merasa gadis itu tak berbahaya, perlahan Donghae berjalan menghampirinya.

SREKK!! SREKKK!!

Telingga Jessica menangkap suara yang mencurigakan.

“Si-siapa..itu?!” tanya Jessica saat melihat sebuah sosok dalam kegelapan yang secara perlahan berjalan mendekatinya.

“Om-omma…??!!” desah Jessica yang tiba-tiba menjadi paranoid.

“Ok tenang Jung Sooyeon..kamu pasti bisa atasi situasi ini..” bisik Jessica berusaha menenangkan dirinya.

“Tenanglah jangan salah paham..” akhirnya Donghae bersuara.

“Aku tak bermaksud jahat..”kata Donghae lagi.

“Kamu..?!” akhirnya Jessica dapat melihat sosok Donghae dengan lebih jelas begitu pria itu berdiri di hadapannya.

“Kamu ingin kembali ke penginapan tapi malah tersesatkan?” Tanya Donghae sambil tersenyum kecil.

“Kau..kau bagaimana bisa tahu?” kaget Jessica sedikit salah tingkah.

“Dari ocehanmu tadi..aku pikir ada gadis gila yang sedang bicara sendiri..” tawa Donghae.

“KAU!!!” bentak Jessica menahan malu, ia tadi benar-benar tak sadar dengan kehadiran Donghae.

“Jalanlah terus ke arah sana, dari sana akan ada tikungan di sana penginapan kita sudah terlihat..” terang Donghae.

“Benarkah.?? Berarti jaraknya sudah dekat ya?” tanya Jessica merasa bagai orang bodoh.

Donghae mengangguk lalu berjalan melewati Jessica.

“Kamu mau ke mana? Bukanya kita tinggal di penginapan yang sama?”

“Aku punya jalan sendiri untuk sampai ke penginapan..kita jalan di jalan masing-masing..” seru Donghae tanpa menghentikan langkahnya.

Jessica hanya terdiam menatap punggung Donghae yang mulai menjauhinya.

“Orang aneh..apa dia sedang mengerjaiku?” heran Jessica sedikit ragu dengan ucapan Donghae karena kalau ucapan pria itu benar, kenapa ia malah memilih jalan yang lebih jauh untuk sampai ke pennginapan mereka.

SREKKK!!!

Langkah Donghae tiba-tiba terhenti karena melihat sosok yang ia kenali, dengan cepat ia berbalik arah menuju ke Jessica yang masih terpaku memperhatikannya.

“Hey kau kenapa?!” tanya Jessica heran melihat sikap Donghae yang panik dan terburu-buru.

“Bukan urusanmu!!” ketus Donghae seraya berlari kecil melewati Jessica.

“APA?!! YAH KAU..” belum sempat Jessica mengumpat tiba-tiba Donghae langsung menarik tangannya.

“Hey kamu mau apa?!!” kaget Jessica dengan sikap Donghae yang sedikit kasar padanya.

“Diamlah..!!” bisik Donghae.

“Kau..” Mulut Jessica tiba-tiba dibungkam oleh Donghae dan mereka bersembunyi disudut jalan yang gelap.

Jessica makin tak mengerti dengan sikap pria asing ini.

Ia tidak melakukan pelecehan seksual atau hal buruk lainnya seperti yang tadi sempat terlintas di benak Jessica.

Pria itu hanya menarik Jessica dan membungkam mulutnya agar tak bersuara.

Sedangkan mata pria itu dengan tajam mengawasi sosok pria dan wanita yang sedang melintas dengan santai melewati jalanan di dekat mereka.

Dia, apa sedang menghindari kedua orang itu, dua orang yang juga merupakan tamu di penginapan mereka.

Perlahan Jessica memperhatikan pria yang saat ini berada di dekatnya, dari jarak mereka yang sedekat ini Jessica dapat dengan jelas memperhatikan wajah pria itu.

Tampan~

kata itu yang saat ini terlintas dalam benak Jessica sama seperti saat ia pertama kali melihat sosok pria ini dari kamarnya.

Setelah merasa aman Donghae menghela nafas lega dan sadar bahwa ia sedang bersama dengan seorang gadis.

“Maaf..” bisik Donghae sambil menoleh ke arah Jessica hingga membuat kedua mata mereka bertemu…DEG!!!

Sebuah debaran aneh terasa di dada Jessica, hingga ia tak mampu memalingkan tatapannya dari mata pria di hadapannya ini…

Bersambung~~

[FF/PG-15/Prolog] LOVE FOR THE DARKNESS

CAST: Yuri – Jessica – Siwon – Hyoyeon – Sooyoung – Donghae

OTHER: Yunho – Kyuhyun

GENRE: Romance – Friendship

TYPE: SERIES 

Read the rest of this entry

[FF/S/6/PG-15] THE TEAM

TITLE: THE TEAM

CAST: SNSD – TVXQ – SUPER JUNIOR – Minho SHINEE

GENDER: Mistery – Romance – Comedy

AUTHOR : HELLEN

RATING: 17

————————————————————————–

Read the rest of this entry

[FF/S/3/PG-15] THE TEAM

Judul : THE TEAM

Penulis : Hellen

Pemeran : SNSD – TVXQ – SUPER JUNIOR – Minho SHINEE

Panjang : Chaptered [3/?]

Rating : Straight/PG-17

Genre : Roman/Misteri/Komedi

~~~~~~~~

Read the rest of this entry

[FF/S/2/PG-15] THE TEAM

TITLE: THE TEAM

AUTHOR : HELLEN

CAST: SNSD – TVXQ – SUPER JUNIOR – Minho SHINEE

GENDER: Mistery – Romance – Comedy

RATING: 17